Liputan6.com, London, Inggris Ikatan emosional seorang siswa kepada guru selama di sekolah bisa awet sepanjang masa. Bahkan, siswa pun dapat menyelamatkan hidup sang guru. Itulah yang dilakukan Ali Golian, 30 tahun, kepada guru sekolahnya, Sonia Leonardo. Golian mendonorkan ginjal kepada Sonia.
Baca Juga
Advertisement
Golian dan Sonia bertemu pada 2010. Pada waktu itu hingga sekarang, Golian belajar peralatan radiologi di Kings College Hospital, London, Inggris. Sonia adalah guru kesayangannya.
"Sonia adalah seorang guru yang luar biasa," kata Golian, ditulis New York Post, Sabtu (12/8/2017). Dia memuji Sonia. Berkat dirinya, Golian berhasil menjadi seorang tutor peralatan radiologi.
Setelah Golian lulus, dia mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Keduanya pun menjadi teman dengan cepat dan bekerja bersama selama dua tahun.
Lima tahun kemudian, sebuah unggahan di Facebook menarik mata Golian. Adik perempuan Sonia berterima kasih kepada teman-temannya karena telah mengirim bunga yang cantik untuk saudara perempuannya, Sonia. Prihatin, Golian mengirim pesan ke sang guru.
Simak video menarik berikut ini:
Donor ginjal
Sonia ternyata cuti sakit karena komplikasi penyakit ginjal polikistik. Gangguan genetik ini menyebabkan kista tumbuh di ginjalnya. Sonia dalam kondisi memprihatinkan. Fungsi ginjalnya telah menurun sampai 10 persen.
Golian pun dengan senang hati berniat mendonorkan ginjal kepada Sonia. Sementara itu, Sonia harus bertahan hidup menjalani sesi dialisis (proses pencucian darah dari zat-zat berbahaya) selama setengah jam tiap hari.
Awalnya, Sonia memprotes keputusan Golian untuk mendonorkan ginjal. Namun, Golian tetap teguh.
Pada Mei lalu, Sonia dan Golian dioperasi bersama. Sonia sekarang bebas dialisis dan fungsi ginjal bekerja 78 persen. Dia akan kembali bekerja dalam beberapa minggu.
"Saya sangat senang. Dia makin membaik di depanku," ujar Gollian.
"Kami seperti saudara laki-laki dan perempuan. Ini adalah ikatan yang akan selamanya dan tidak akan pernah bisa dipatahkan," tambah Sonia.
Advertisement