Liputan6.com, Sepang - Thailand adalah ujian perdana yang harus dilewati timnas Indonesia U-22 pada laga perdana Grup B sepak bola SEA Games 2017. Meski diunggulkan, Thailand yang dilatih Worrawoot Srimaka enggan jemawa.
Bagi timnas Indonesia U-22, Thailand tak sekadar lawan yang harus dihadapi di Grup B. Mereka juga menjadi rival utama timnas U-22 dalam upaya meraih emas SEA Games. Ya, PSSI menargetkan tim besutan Luis Milla meraih emas perdana usai SEA Games 1991.
Baca Juga
Advertisement
Masalahnya, Thailand jelas akan menjadi lawan yang sulit ditaklukkan. Mereka adalah pengoleksi terbanyak medali emas SEA Games, yakni 15 kali. Berbeda dengan Indonesia yang baru meraih dua emas.
"Kami datang ke sini untuk mempertahankan medali emas yang telah kami menangi dua tahun lalu di Singapura. Dan saya telah mempersiapkan para pemain untuk tampil dalam kondisi baik karena kami tahu kompetisi akan semakin ketat tahun ini," kata Srimaka seperti dilansir The Sun Daily.
Thailand pun kerap menjadi mimpi buruk bagi timnas Indonesia. Usai SEA Games 1991, tim Merah Putih memiliki tiga kali kesempatan untuk mengakhiri paceklik. Sayang, dua kesempatan di antaranya digagalkan Thailand, yakni pada SEA Games 1997 dan 2013.
Meski unggul dalam catatan sejarah dan kualitas, tak sedikit pun tim Negeri Gajah Putih meremehkan Febri Hariyadi dan kawan-kawan. Bahkan, mereka tak ragu menyebut Indonesia sebagai salah satu rival terkuat bersama Vietnam.
"Meskipun saya membawa sebagian besar wajah baru, saya yakin sepenuhnya mereka akan memberikan yang terbaik. Semua tim akan menjadi ancaman bagi kami, terutama Vietnam dan Indonesia yang merupakan salah satu pesaing terkuat," tegas Srimaka.
Di sisi lain, timnas Indonesia U-22 sudah bertolak ke Malaysia sejak Sabtu (12/8/2017). Sebanyak 20+1 pemain dibawa Milla ke Kuala Lumpur. Selain Thailand, lawan yang juga dihadapi Indonesia adalah Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Timor Leste.