Liputan6.com, Jambi - Upaya menekan penularan virus HIV/AIDS masih menjadi tantangan besar di beberapa daerah, salah satunya di Jambi. Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA di daerah ini terus bertambah.
Salah satu faktor utama bertambahnya ODHA adalah seks bebas. Ironisnya, pertambahan ODHA di Jambi justru terjadi pada kalangan muda di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi.
"Dari catatan kami, setiap enam bulan ada 60 sampai 100 ODHA baru di Jambi," ujar Ketua Yayasan Kanti Sehati Sejati, David Chandra saat dihubungi Liputan6.com di Jambi, Kamis, 10 Januari 2017.
Baca Juga
Advertisement
Kanti Sehati Sejati adalah salah satu organisasi non pemerintah yang fokus pada HIV/AIDS serta upaya pendampingan terhadap ODHA di Jambi.
Menurut David, kalangan muda memang sangat rentan akan penularan atau penyebaran virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia itu. Salah satu faktornya adalah kehidupan seks bebas beresiko.
Hingga tahun 2017 ini, Kanti Sehati Sejati mencatat ada 1.012 ODHA di Provinsi Jambi. Kota Jambi adalah daerah paling banyak warga dengan status ODHA. Hal ini karena Kota Jambi sebagai ibu kota daerah maupun pusat kehidupan masyarakat.
Dia mengatakan, beberapa program kebijakan pemerintah pusat hingga daerah saat ini cukup membantu warga yang mengidap HIV/AIDS dibanding beberapa tahun sebelumnya. Khususnya adalah dalam upaya layanan kesehatan.
"Beberapa layanan kesehatan seperti cek lab, pengobatan HRU hingga obat ada sudah disubsidi. Ada juga dicover oleh BPJS," ucap David.
Namun ia berharap, pemerintah daerah tak hanya sebatas pada layanan kesehatan saja. Sebab, upaya menekan HIV/AIDS tak cukup sampai di situ. Butuh sosialisasi berkelanjutan didukung dengan aturan seperti penerbitan peraturan daerah (Perda) khusus HIV/AIDS.
Menurut David, baru Kota Jambi yang sudah menerbitkan perda tentang HIV/AIDS. Daerah lain, bahkan Pemprov Jambi pun belum memiliki perda tersebut.
"Sosialisasi juga penting, khususnya di tingkat sekolah. Karena saat ini di Jambi sudah tidak ada program itu," ujarnya.
Sementara berdasarkan data Laporan HIV/AIDS di Kementrian Kesehatan, hingga 2016, jumlah penderita HIV di Indonesia dilaporkan sebanyak 10.116 orang. Sementara penderita AIDS tercatat sebanyak 412 orang.