Liputan6.com, Kupang - Empat anggota TNI dari Satgas Pengamanan Pulau Terluar/Terdepan (Pam Puter) Pulau Batek yang sempat dinyatakan hilang sejak Rabu pekan lalu dan ditemukan tim SAR gabungan pada Jumat, 11 Agustus 2017, kini sudah siap kembali bertugas di pulau yang berbatasan dengan Timor Leste itu. Mereka telah menjalani perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Tentara, Kupang.
Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah Letkol Ckm Prabowo Effendi mengatakan, kondisi kesehatan empat anggota TNI itu semakin membaik. Mereka juga sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit.
"Mereka sudah diizinkan pulang, setelah dirawat selama kurang lebih dua malam. Keempatnya sudah dalam kondisi yang semakin membaik," ucap dia di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti Liputan6.com kutip dari Antara, Senin (14/8/2017).
Ia menjelaskan, pihaknya juga telah memeriksa keadaan keempat prajurit pulau terluar tersebut sejak malam kemarin dan dari hasil monitor diketahui bahwa tidak ada masalah.
Baca Juga
Advertisement
"Kondisi mereka sudah baik, makan sudah enak dan semalam pun kita monitor tidurnya nyenyak," Prabowo menambahkan.
Empat prajurit tersebut saat ini sedang beristirahat di mes Korem 161/Wira Sakti, sambil menunggu kembali ke Pos Satgas Pam Puter Pulau Batek.
Prabowo mengatakan pula, pada Minggu, 13 Agustus 2017, keempat prajurit tersebut juga mendapat kunjungan dari Komandan Brigif 21/Komodo Kolonel Infanteri Andre Saputro didampingi Komandan Yonif Raider Khusus 744/SYB Letkol Inf Samsul Huda dan Staf Brigif 21/Komodo, untuk melihat secara langsung kondisi kesehatan mereka.
Dalam kesempatan tersebut, para prajurit juga mendapat dorongan moril supaya tetap semangat melanjutkan tugas negara menjaga wilayah pulau terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebelumnya, empat personel Satgas Pam Puter, yakni Praka Ronal, Pratu Agung, Pratu Sudarman, dan Pratu Ardi, yang bertugas di Pulau Batek pada Rabu, 9 Agustus 2017, hanyut dan hilang. Ketika itu, perahu jenis LCR sebagai alat transportasi laut mengalami gangguan mati mesin, sehingga mereka sempat terapung-apung hanyut terbawa arus selama 24 jam lebih di lautan.
Perahu mereka rusak usai berbelanja kebutuhan pokok di Desa Oepoli, bagi pasukan di Pulau Batek yang memang bertugas menjaga kedaulatan NKRI.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur darat, laut, udara, kepolisian, Basarnas, dan masyarakat yang dikoordinasi oleh Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, selaku Komandan Tanggap Darurat dan Dankolakops Satgas Pam Puter berhasil mencari dan menyelamatkan (search and rescue) keempat anggota TNI tersebut pada Jumat, 11 Agustus 2017, sekitar pukul 19.49 Wita.
Saksikan video menarik di bawah ini: