Liputan6.com, Tarakan - Berawal dari perlombaan, dinding putih milik PT Pertamina di sepanjang Jalan Pulau Sumatera, disulap menjadi kanvas para pelukis bertalenta. Hasilnya, sekitar 15 tema gambar tiga dimensi atau lukisan 3D yang kini menjadi destinasi baru murah meriah bagi para warga maupun turis di Tarakan, Kalimantan Utara.
Tema yang ditampilkan 12 tim peserta dari berbagai daerah beragam. Ada yang menampilkan gambar 3D bertema alam, lingkungan hingga aktivitas manusia dengan pesan terselip di masing-masing gambar. Kesemuanya seolah nyata jika diambil menggunakan kamera dalam posisi dan pose yang tepat.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu yang menarik perhatian adalah gambar kupu-kupu bersayap merah muda bersemu ungu lengkap dengan sungutnya. Letaknya bersebelahan dengan lukisan 3D karya pemenang kedua lomba asal Malang, Jawa Timur. Meski sederhana, lukisan tersebut bisa menciptakan kesan objek foto seolah bersayap meski hanya berpose berdiri santai saja.
Gambar lain yang jadi buruan adalah berpose bersama bekantan. Liputan6.com menemukan setidaknya dua pelukis yang memasukkan unsur bekantan dalam karya 3D mereka. Monyet berhidung panjang tersebut memang ikon kota berjuluk Kota Minyak itu.
Meski lukisannya menawan, agak sulit menentukan gaya yang pas dan sudut pengambilan gambar yang tepat agar seolah-olah hasilnya nyata di kamera.
Dengan beragam tema lukisan 3D yang ditawarkan pada dinding sepanjang kira-kira 100 meter, warga punya banyak pilihan latar dan bisa sepuasnya berfoto tanpa dipungut bayaran. Warga yang berfoto seolah tak memedulikan sengatan matahari yang makin meninggi.
Seringkali, pengambil foto harus menengok ke belakang agar tidak tertabrak kendaraan yang lalu lalang. Hal itu karena posisi pengambilan gambar perlu agak jauh dari lebar trotoar yang tersedia.
"Melukisnya itu butuh dua hari dua malam, mbak. Saya waktu itu juga tugas jaga di sini," ucap Bripka Iyon S, polantas dari Polresta Tarakan, kepada Liputan6.com, Minggu, 13 Agustus 2017.
Iyon mengungkapkan, setiap tim diberi tiga dinding untuk dilukis sesuai proposal awal yang disampaikan. Sebagian pelukis berasal dari Tarakan sendiri. Bahkan, pemenangnya merupakan penduduk setempat.
"Saking bagusnya hasilnya, pemenang saat itu yang semestinya mendapat hadiah Rp 10 juta, hadiahnya langsung dinaikkan jadi Rp 21 juta," kata Iyon.
Meski begitu, ada saja tangan jahil yang mau merusak lukisan 3D tersebut. Menurut Iyon, vandalisme sudah mulai beraksi sejak lukisan tersebut dibuat. Namun, coretan tak bertanggung jawab berhasil diatasi dan tak nampak dalam lukisan setelah tuntas.
Hanya saja, peluang terjadinya vandalisme terhadap belasan lukisan 3D itu tetap terbuka mengingat kawasan itu merupakan jalan umum yang tidak dijaga. "Padahal, kabarnya lukisan 3D itu merupakan yang terpanjang se-Indonesia," kata dia.
Saksikan video menarik di bawah ini: