Liputan6.com, Ouagadougou - Sekelompok orang menyerang pusat ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou. Tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Namun, menurut laman Channel News Asia, jumlah korbannya mencapai 17 orang.
Menurut keterangan saksi mata yang dikutip dari BBC, Senin (14/8/2017), tiga orang bersenjata menembaki pelanggan yang duduk di luar hotel dan restoran.
Advertisement
Pusat kota telah ditutup oleh tentara dan Kedutaan AS di Ouagadougou memperingatkan warganya untuk menghindari daerah tersebut.
Penembakan tersebut terjadi pada Minggu, 13 Agustus 2017 waktu setempat, sesaat setelah pukul 21.00 waktu setempat di Jalan Kwame Nkrumah yang sibuk. Dua lokasi, Hotel Bravia dan Restoran Istanbul, dilaporkan menjadi pusat serangan.
"Kami mengevakuasi 11 orang, tapi satu di antaranya, seorang warga Turki, meninggal saat tiba di rumah sakit," ujar seorang paramedis.
"Beberapa orang lain yang dirawat di rumah sakit dilaporkan berada dalam kondisi kritis."
Menurut wartawan BBC Alex Duval Smith, muncul kekhawatiran bahwa serangan tersebut didalangi oleh salah satu afiliasi Al Qaeda yang aktif di bentangan wilayah Sahel.
Channel News Asia merinci bahwa dua orang, termasuk satu orang asing, terluka dalam serangan tersebut. Polisi dan tentara tiba di tempat kejadian dan tembakan sporadis dilaporkan terdengar sampai malam.
Sebelumnya, serangan di Splendid Hotel dan restoran Cappucino yang juga di Kwame Nkrumah Avenu pada Januari 2016 lalu menyebabkan 30 orang tewas. Lebih dari 170 orang disandera dan 30 lainnya tewas.
Al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Burkina Faso adalah bagian dari wilayah Sahel, termasuk juga Mali, di mana kelompok-kelompok radikal telah aktif di sana sejak 2012.
Saksikan juga video berikut ini: