Liputan6.com, Cilacap - Namanya Ahmad Sieko Minarjo, warga Cilacap, Jawa Tengah. Sepintas lalu, tampang pria berumur 60 tahun itu mengingatkan pada koboi-koboi Amerika dengan topi kulit lebarnya. Sementara, bandana warna merah marun terikat di leher, kontras dengan kaus putihnya.
Ia tampak tangkas menuntun seekor kambing jantan menuju peralatan yang menyerupai penjepit. Si kambing lantas diikat di alat itu untuk memastikan kambing tak bisa bergerak sedikit pun, terutama di bagian leher dan kepala.
Lantas, Minarjo mengeluarkan alat-alat yang tampak seram. Ia pun memulai ritual perawatannya dengan merapikan tanduk kambing jantan dengan memotong sedikit tanduk di bagian pinggir dengan gergaji besi. Lantas, selesai dipotong, ia merapikan tanduk yang sudah dipotong itu dengan gerinda manual.
Setelah itu, kambing dirapikan kukunya satu demi satu. Terakhir, Minarjo mencukur bulu kambing, terutama di bagian kepala dan sekitar bawah buntut kambing. Maka, jreng! Kambing pun tampak lebih gagah.
Baca Juga
Advertisement
Sejak tahun 1979, Minarjo menjalankan bisnis yang unik, yakni jasa salon kambing. Jasa salon kambing ini meliputi perawatan tanduk, kuku atau kracak, perawatan bulu, suntik vitamin, hingga creambath. Namun, kata Minarjo, sebagian besar pelanggannya hanya menghendaki layanan perawatan tanduk, kuku, dan bulu.
Paket layanan itu, hanya dihargai Rp 20 ribu per ekor kambing. "Saya sih enggak mahal-mahal lah. Cukup Rp 20 ribu saja. 10 menit, beres," ucap dia kepada Liputan6.com di Pasar Karangpucung Kabupaten Cilacap, Minggu, 13 Agustus 2017.
Hanya saja, ia mematok tarif yang sedikit mahal untuk perawatan lengkap hingga creambath dan suntik vitamin, yakni Rp 75 ribu per ekor. Selesai dirawat tanduk, kuku, dan bulunya, kambing akan dimandikan dengan sampo khusus. Kambing pun bertambah gagah dan wangi. Biasanya, creambath hanya dilakukan setelah pasar usai.
Masa menjelang Idul Adha seperti saat ini adalah berkah untuk Minarjo. Dalam sehari, dia mendapat pelanggan hingga 30 ekor kambing jantan per hari, atau meningkat sekitar tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa.
Dalam sehari, ia bisa meraup hingga Rp 600 ribu. Itu pun tak seharian dia di pasar. Ia mengaku biasa melayani pelanggan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, seiring usainya pasar hewan.
Ia mengklaim, harga Rp 20 ribu adalah harga yang amat murah dibanding manfaat setelah dia merawat kambing jantan. Setidaknya, kata Miharjo, harga kambing akan naik Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Pasalnya, kambing itu akan tampak semakin gagah.
"Pokoknya setelah dirawat, kambingnya akan tambah ganteng. Yang beli pun senang, jadi enggak nawar. Nanti lakunya jadi mahal," ujar dia.
Selain merawat tanduk, kuku, dan bulu kambing, sebenarnya, Minarjo pun melayani penyambungan tanduk. Namun, untuk penyambungan tanduk ini, Minarjo mengaku tak mau jika menjelang Idul Adha. Musababnya, kambing jantan itu akan disembelih untuk beribadah kurban. Karena itu, kambing harus memenuhi persyaratan-persyaratan hewan kurban.
"Kan, ada yang enggak mau kalau tanduknya patah. Makanya, saya tidak mau kalau nanti yang beli merasa tertipu," warga Cilacap itu memungkasi.