Tabir Surya Tak Hanya Cegah Kulit Gosong

Walau tinggal di negara dengan sinar matahari terik, kesadaran orang Indonesia untuk gunakan tabir surya ternyata masih rendah.

oleh Nilam Suri diperbarui 14 Agu 2017, 11:41 WIB
Walau tinggal di negara dengan sinar matahari terik, kesadaran orang Indonesia untuk gunakan tabir surya ternyata masih rendah.

 

Liputan6.com, Jakarta Tinggal di negara beriklim tropis menuntut kita, warga Nusantara, berakrab ria dengan teriknya sinar matahari. Tak heran, matahari yang bersinar terang sepanjang tahun kerap membuat kebanyakan orang tidak takut berada di luar ruangan tanpa perlindungan apa pun, seperti misalnya tabir surya.

Ini membahayakan karena ternyata sinar radiasi matahari di Indonesia lima kali lipat lebih dahsyat dibanding paparan cahaya matahari di negara-negara subtropis, seperti Prancis.

Demikian disampaikan Dewi Rijah Sari, Direktur Scientific & Regulatory Affairs di L'Oreal Indonesia, ketika ditemui dalam konferensi pers "PERDOSKI dan L'Oreal Kampanyekan Kesadaran Akan Keamanan Kosmetika" di Semarang, ditulis Senin (14/8/2017).

Dalam acara yang membahas tentang pentingnya keamanan kosmetika ini, sebagai bagian dari Kongres Nasional PERDOSKi (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) XV, Dewi mengatakan, kesadaran orang Indonesia untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya masih sangat rendah.

Senada dengan Dewi, Sekretaris Umum PERDOSKI dokter Srie Prihianti, Sp.KK, PhD, FINSDV, FAADV, mengatakan, walau semakin banyak orang Indonesia tahu pentingnya tabir surya, secara umum kesadaran untuk menggunakannya masih rendah.

"Banyak yang sudah tahu, bahwa sunscreen itu penting misalnya untuk mengurangi kulit gelap/gosong. Namun masih banyak juga yang tidak pakai," ujar dr. Yanti. Dia juga mengingatkan, sunscreen tidak hanya dipakai saat cuaca panas. Namun, juga untuk melindungi kulit dari penyakit akibat paparan sinar matahari yang berupa ultraviolet.

Mengutip Forbes, Dr. Shilesh Iyer, M.D., dermatolog bersertifikat dari New York Dermatology Group ini mengatakan, "Sinar ultraviolet-lah yang bisa menyebabkan kerusakan dan kanker kulit, itu selalu ada."

Sinar ultraviolet ini sifatnya independen, tidak tergantung cuaca, baik sedang terik atau mendung. Dr. Iver juga mengatakan, sinar ultraviolet B (UVB) tidak bisa ditahan oleh awan.

"Saat mendung, hanya cahaya yang terlihat yang tertutup awan, tapi tidak sinar UVB. Cara terbaik melindungi kulit adalah dengan menggunakan tabir surya," ujarnya lagi.

Tak hanya bisa melindungi kulit dari kanker, rutin menggunakan tabir surya juga bisa mencegah kerut dan bintik hitam, tidak kusam, dan terlihat lebih muda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya