Liputan6.com, Jakarta - Di Saint Petersburg, Rusia terdapat lebih dari 5 juta anak dikucilkan oleh masyarakat. Tercatat, tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak Rusia 13 ribu kasus setiap tahunnya.
Baca Juga
Advertisement
Namun tidak pada sekelompok anak yang tergabung dalam sirkus di kota tersebut. Mereka menyebut diri mereka Sirkus Upsala atau seniman sirkus para pembuat onar.
Anggota dari grup sirkus tersebut terdiri dari anak-anak dan juga remaja yang dikucilkan. Namun mereka percaya bahwa orang dewasa yang kreatif adalah anak-anak yang mampu bertahan.
Larisa Afanasieva merupakan direktur seni sekaligus pendiri Sirkus Upsala. Ia mengajak para anak jalanan untuk ikut bergabung pada kelompok Upsala. Ia menyadari bahwa anak remaja lebih berhubungan dengan kreativitas daripada kejahatan.
Berkat sirkus yang didirikannya, banyak dari remaja tersebut yang mengubah pola pikirnya menjadi "saya bukan orang terkucilkan, saya seorang individu."
Kelompok sirkus ini mendapatkan bantuan dana dari sumbangan dan juga hasil penjualan tiket pertunjukan. Pemerintah setempat tidak memberikan sumbangan pada kelompok yang beranggotakan sekitar 70 anak itu.
Afanasieva percaya bahwa anak-anak memiliki dorongan dan potensi yang sangat besar. Video mengenai kelompok sirkus pembuat onar atau Upsala ini telah diputar sebanyak lebih dari 400 kali di media sosial.
Penulis:
Novita Ayuningtyas
STMM "MMTC" Yogyakarta
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6