Kampung Lobuk Punya 2 Desa, 2 Kecamatan, 2 Kabupaten

Kampung Lobuk masuk dalam dua lingkup pemerintahan. Namun warga tak mau terkotak-kotak dari sisi wilayah atau administratif.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 14 Agu 2017, 16:01 WIB
Suasana pantai Lobuk Madura (Liputan6.com / Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Bangkalan - Namanya Kampung Lobuk, yaitu satu kampung pesisir di Pulau Madura, Jawa Timur. Profesi warganya 80 persen nelayan. Sisanya jadi perantauan dalam negeri atau jadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Lobuk merupakan kampung yang tenang. Di sini jarang terdengar bising kendaraan.

Lobuk juga punya pantai yang indah, pantai tak bernama. Banyak pohon waru tumbuh. Siang hari, banyak warga duduk-duduk santai di bawah pohon waru, pohon yang daunnya berbentuk hati itu. Namun sayang, pesisir pantai kurang bersih. Banyak sampah plastik dan guguran daun waru bertebaran.

Di balik semua keindahan itu, Kampung Lobuk juga satu kampung yang unik. Unik karena secara geografis, kampung yang tak seberapa luas itu mencakup dua kabupaten.

Wilayah Lobuk sebelah barat masuk dalam wilayah Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Sebelah timur masuk wilayah Desa Trapang, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.

"Jadi Lobuk itu punya dua desa, dua kecamatan, dua kabupaten," kata Muhammad Nur Alim, Kepala Sekolah MA Darul Ittihad, Geger, Bangkalan, kelahiran kampung Lobuk, Senin (14/8/2017).

Meski terbagi dua wilayah, warga Lobuk tetap satu-padu. Warga tak mau di kotak-kotakkan berdasarkan wilayah. Kampung Lobuk hanya satu. Pemuda Lobuk hanya bikin satu klub bola, yaitu Putera Samudera.

Warga Lobuk juga hanya membentuk satu jemaah Yasinan. Masjidnya pun hanya satu, Masjid Baiturrahman yang dibangun di wilayah yang masuk wilayah Kabupaten Bangkalan.

"Kalau madrasah dan TK, masing-masing dua, menyesuaikan wilayah. Lobuk yang masuk Kabupaten Sampang dan Lobuk wilayah Bangkalan punya madrasah," ujar Nur Alim.

Nur Alim sendiri kalau ditanya orang tentang tempat tinggalnya, lebih suka mengaku warga Bangkalan. Meski rumahnya di Lobuk masuk wilayah Sampang.

"Saya lebih sering ke Bangkalan, teman-teman banyak di Bangkalan, istri orang Bangkalan, kerjaan juga di Bangkalan, dan sekarang KTP saya Bangkalan," dia menerangkan.

Letak wilayah Lobuk yang mencakup dua kabupaten itu, sering dijadikan bahan candaan warga. Misalnya, bila ditanya mau salat Jumat di mana, mereka akan jawab mau salat di Bangkalan.

Jika pulang dari masjid dan berpapasan dengan orang kemudian ditanya mau ke mana, giliran menjawab dengan mau pulang ke Sampang.

Dari segi fasilitas, khususnya kesehatan seperti puskesmas pembantu dan bidan, lebih lengkap di Lobuk yang masuk wilayah Bangkalan. Bila berobat, warga Lobuk yang masuk wilayah Sampang sering berobat ke puskesmas atau bidan di wilayah Bangkalan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya