Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak memungkiri demokrasi di Indonesia terus berkembang pascareformasi 1998 silam. Namun, menurut dia, demokrasi yang ada saat ini justru mengarah ke demokrasi liberal.
Hal ini disampaikan Tito saat menjadi pembicara di acara Simposium Nasional bertajuk 'Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majuka Bangsa', Balai Kartini, Jakarta.
Advertisement
Tito mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan demokrasi di Indonesia saat ini mengarah ke liberal. Satu di antaranya kebebasan berekspresi di depan umum yang terlalu luas.
"Sistem demokrasi saat ini sudah mengarah ke liberal. Kebebasan berekspresi di muka umum, dibuka terlalu luas, terlalu lebar," kata Kapolri Tito, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Kebebasan yang tidak terkontrol itu, sambung Tito, tidak baik di tengah masyarakat Indonesia yang masih didominasi kelas menengah ke bawah. Menurut Tito, mereka belum bisa menerjemahkan demokrasi dengan baik.
"Di masyarakat yang sistemnya piramida, low class masih mendominasi, ini yang berbahaya. Karena demokrasi akan diterjemahkan boleh berbuat apa saja, semau-maunya," ucap Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menilai, bila kondisi ini terus biarkan, maka dikhawatirkan akan menimbulkan konflik internal di masa yang akan datang.
"Kemudian, situasi ini akan terus menimbulkan ketidakpuasan kelas bawah, yang instan dan cepat perubahan kesejahteraan. Jadi siapapun pemimpinnya, tetap akan dituntut dan menyalahkan pemimpinnya," tandas Kapolri Tito.
Saksikan tayang video menarik berikut ini: