Liputan6.com, Jakarta "Mau dibayarin, nonton film horor kayak Anmabelle juga ogah, deh," begitu kata Tina. Sementara teman-teman yang lain, semangat menonton film horor satu ini.
Tak cuma film tersebut, banyak orang menyukai bahkan rela antre untuk menonton film horor. Mengapa bisa ada orang yang begitu menyukai film horor, sementara yang lain tidak?
Advertisement
Menurut studi yang dilakukan Profesor Psikologi dan Psikiatri Universitas Vanderbilt Amerika Serikat, David Zald, memang ada respons kimiawi yang berbeda pada tubuh ketika menghadapi situasi mendebarkan, misalnya saat menonton film horor.
Zald mengungkapkan, ada individu yang memiliki tingkatan respons tubuh lebih meningkat saat hormon dopamin dilepaskan. Hal ini membuat seseorang merasa hal tersebut sebagai teror.
Sementara, juga ada orang yang pada sistem otak kekurangan 'rem' saat pelepasan dopamin dan pengembalian kerja otak. Hal ini membuat orang tersebut menikmati situasi yang mendebarkan, menakutkan, dan berisiko seperti disampaikan Zald mengutip laman The Atlantic, Senin (14/8/2017).
Pakar lain mengungkapkan, memang ada orang yang menikmati perasaan takut yang aman. Artinya, orang tersebut mengetahui bahwa akan ditakuti, tapi hanya dalam film saja.
"Bagi sebagian orang merasakan takut yang aman seperti pada film horor adalah sumber kenikmatan. Membuat mereka merasa lebih baik secara fisik, bahkan dapat meningkatkan kepercayaan diri karena berhasil melalui situasi yang menakutkan," kata sosiolog yang mendalami rasa takut, Margee Kerr.
Saksikan juga video menarik berikut: