Sisa Dana Pembangunan Simpang Susun Semanggi Rp 200 M, untuk Apa?

Pembangunan Simpang Susun Semanggi tidak menggunakan APBD DKI, tapi dari Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 14 Agu 2017, 14:52 WIB
Orang-orang yang lewat Simpang Susun Semanggi kemarin (29/7) tak lupa mengunggah ke media sosial. (Sumber foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Simpang Susun Semanggi menyisakan dana Rp 200 miliar. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, DKI akan memanfaatkan sisa uang dari kewajiban pengembang itu untuk memperbaiki trotoar Ibu Kota.

Salah satu trotoar yang akan diperbaiki, kata Djarot, adalah dari Monas ke Ratu Plaza.

"Sudah ada PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan para pengembang, sisa dari dana pembangunan SSS (Simpang Susun Semanggi) lebih dari Rp 200 miliar. Itu nanti akan kita bikinkan (trotoar)," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (14/8/2017).

Nantinya, tidak hanya trotoar di kawasan tersebut yang akan diperbaiki, target DKI tahun 2017 akan memperbaiki sepanjang 150 km trotoar Jakarta.

"Tergantung dengan dinas Bina Marga mana dahulu yang mesti diperbaiki. PKS-nya sudah tinggal nanti eksekusinya saja," kata Djarot.

Pembangunan Simpang Susun Semanggi tidak menggunakan APBD DKI. Pembangunan jalan layang tersebut menggunakan kewajiban pengembang dari Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya