Liputan6.com, Virginia - Pengguna Twitter memanfaatkan akun mereka sebagai cara untuk mengidentifikasi para individu yang tergabung dalam kelompok supremasi kulit putih dan ultranasionalis ekstrem kanan pada demonstrasi berdarah di Charlottesville, Virginia, yang terjadi Sabtu 12 Juli 2017 lalu.
Aksi protes sarat kekerasan itu dipicu oleh bentrokan antara dua kubu demonstran, yakni kelompok supremasi kulit putih dan kelompok oposisinya.
Demonstrasi itu berujung baku hantam antara kedua kelompok. Aparat penegak hukum yang menangani aksi turut terlibat perkelahian dengan beberapa peserta.
Dan kini, sejumlah wajah para individu yang tergabung dalam kelompok supremasi kulit putih itu diunggah dan disebarluaskan oleh para pengguna Twitter. Demikian seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (13/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Alhasil, beberapa di antara mereka yang wajahnya terpampang di media sosial tersebut harus merasakan konsekuensi sosial, seperti dipermalukan dan dicemooh oleh netizen. Bahkan salah satu di antaranya menerima dampak yang cukup signifikan, seperti mendapatkan teguran keras hingga dipecat dari tempat bekerjanya.
Pengguna Twitter @YesYoureRacist diduga sebagai akun pionir yang mengidentifikasi, memberi nama, dan menyebarluaskan wajah sejumlah individu yang tergabung kelompok supremasi kulit putih dalam demonstrasi Charlottesville.
Pada posting yang dibuat akun itu, turut tercantum sejumlah hashtag bertuliskan #Charlottesville, #GoodNightAltRight, atau #ExposeTheAltRight. Alt Right adalah kelompok gerakan politik ekstrem-kanan, ultranasionalis, serta bertendesi rasialis dan fasis, yang turut terlibat dalam demonstrasi Charlottesville.
Individu pertama yang diidentifikasi oleh akun tersebut adalah Cole White, dari California. Akun @YesYoureRacist mengunggah foto keterlibatan pria itu pada demonstrasi Charlottesville.
Dalam postingnya, akun itu menjelaskan bahwa White tergabung bersama kelompok bertendensi rasialis itu, sambil membawa obor. Akun tersebut juga menyebut tempat bekerja si pria California itu, yakni di Top Dog Restaurant di Berkeley.
Selang beberapa menit kemudian, @YesYoureRacist kembali memposting seputar White. Pada postingan terbaru, akun itu menyebut bahwa pria tersebut telah dipecat dari pekerjaannya di Top Dog Restaurant.
Demi mengonfirmasi informasi, Daily Mail melakukan penelusuran dengan menghubungi pihak restoran berbasis di Berkeley itu. Dan benar saja, pihak Top Dog membenarkan kabar dipecatnya White beberapa waktu pasca-demonstrasi di Charlotte, Virginia.
Akun @YesYoureRacist juga kembali mengunggah beberapa foto yang menunjukkan sejumlah individu dari kelompok supremasi kulit putih yang berpartisipasi dan tergabung dalam demonstrasi.
Antara lain, Peter Cvjetanovic, 20 tahun, mahasiswa program sarjana di Univesity of Nevada Reno. Dalam sebuah wawancara kepada KTVN, pemuda itu bergabung dalam demonstrasi guna menyampaikan pesan bahwa 'budaya kulit putih Eropa memiliki hak yang sama dengan budaya lain di AS'.
Cvjetanovic juga mengatakan, "Tidak semua anggota kelompok nasionalis kulit putih adalah pembenci. Kami hanya ingin mempertahankan apa yang kami punya."
Ada pula Ryan Martin dan Jacob Dix dari Centerville, Ohio.
Ditambah lagi dengan Richard Spencer, asisten editor laman elektronik AltRight.com. Ia merupakan salah satu figur 'ternama' di kalangan kelompok supremasi kulit putih.
Foto yang diunggah oleh @YesYoureRacist menunjukkan proses ketika Spencer tengah dibekuk oleh aparat kepolisian saat demonstrasi di Charlottesville berlangsung.
Pemuda lain, pemilik akun @FearsWilliam, turut menjadi 'sasaran' @YesYoureRacist. Nampak pada foto, William melakukan gestur hormat Nazi. Ia juga mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai 'keturunan murni kulit putih yang karismatik'.
Akun @YesYoureRacist juga mengunggah beberapa individu lain, seperti anggota neo-Nazi Mark Daniel Reardon. Ia juga diduga sebagai individu terinspirasi gerakan ultranasionalis.
Pemilik akun @millennial_matt, yang disinyalir berteman dengan bintang internet Tim 'Treadstone' Gionet yang berhaluan politik ekstrem-kanan.
Dan pemuda bernama James Allsup, yang juga merupakan teman dari Tim 'Treadstone' Gionet.