Liputan6.com, Shah Alam - Timnas Indonesia U-22 langsung menghadapi Thailand pada laga perdana Grup B SEA Games 2017 di Shah Alam Stadium, Selasa (15/8/2017). Dibandingkan dengan peserta lain di Grup B, Thailand merupakan lawan terberat.
Apalagi, Timnas Indonesia U-22 juga memiliki rapor buruk dalam hal rekor pertemuan dengan Thailand. Sebelumnya, Indonesia sempat dipermalukan Thailand pada laga playoff SEA Games 2015, 13 Juni 2015. Kala itu, Indonesia takluk 0-5.
Baca Juga
Advertisement
Pada ajang Asian Games 2014, kedua tim juga sempat bertemu. Indonesia yang dilatih Aji Santoso dipermalukan enam gol tanpa balas. Namun, pertemuan terkini kedua tim berakhir dengan skor kacamata, yakni pada Grup H kualifikasi Piala Asia U-23 2018, 23 Juli 2017.
Skor 0-0 itu juga tak lepas dari hujan deras yang turun sepanjang pertandingan. Sebagian besar sisi lapangan digenangi air, skema permainan kedua tim pun tak berjalan sesuai rencana.
"Thailand adalah tim favorit dari grup ini dalam hal pengalaman yang mereka miliki. Tapi dalam grup ini, tidak hanya Thailand, tapi juga ada negara lain seperti yang kita lihat bersama dalam kualifikasi asia. Kami sangat dekat dengan Thailand, kami bermain sangat bagus," kata Milla, dikutip Instagram @pssi_fai.
Bicara pengalaman, Thailand jelas jauh lebih unggul atas Timnas Indonesia U-22. Mereka adalah pengoleksi terbanyak medali emas SEA Games, yakni 15 kali. Berbeda dengan Indonesia yang baru meraih dua emas.
Thailand pun kerap menjadi mimpi buruk bagi sepak bola Indonesia pada laga final SEA Games. Usai SEA Games 1991, tim Merah Putih memiliki tiga kali kesempatan untuk mengakhiri paceklik. Sayang, dua kesempatan di antaranya digagalkan Thailand, yakni pada SEA Games 1997 dan 2013.