Liputan6.com, Kuala Lumpur - Panasonic Appliance Air Conditioner Malaysia (PAPAMY) akan menggenjot ekspor ke Indonesia dan Vietnam. Itu dilakukan, mengingat permintaan AC inverter cukup baik di dua negara tersebut.
Saat ini Panasonic sudah mengekspor AC ke 120 negara. Direktur R&D PAPAMY Kenji Shirai menuturkan, ekspor ke 120 negara itu sudah maksimal. Kini pihaknya fokus ke pasar Asia terutama menyasar ke Indonesia dan Vietnam.
"Pasar dua negara sangat menarik. Ingin meningkatkan penjualan di Indonesia dan Vietnam," ujar Kenji, saat ditemui di pabrik PAPAMY, Shah Alam, Selasa (15/8/2017).
Ia menambahkan, produk AC yang diekspor dari PAPAMY ke Indonesia yaitu AC berteknologi inverter dan AC berkapasitas besar. "Ekspor ke Indonesia sekitar 100 ribu per tahun," ujar Kenji.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Assistant GM AC PT Panasonic Gobel Indonesia Herbertus Ronny pernah menuturkan, saat ini penetrasi pasar AC memakai teknologi inverter baru 11 persen di Indonesia.
Angka ini memang sudah meningkat dari posisi sebelumnya 5 persen. Akan tetapi, penetrasi pasar pemakaian AC memakai inverter itu masih kalah dibandingkan Vietnam.
"Vietnam daya beli masyarakatnya lebih rendah, tetapi penetrasi pasar AC pakai inverter sudah capai 40 persen sedangkan Indonesia baru 11 persen," ujar dia.
Saat ini PAPAMY memiliki pabrik di Malaysia yang merupakan terbesar kedua di dunia. Produksi AC dari pabrik di Malaysia tersebut mencapai 2,4 juta per tahun.
Liputan6.com bersama rombongan media lainnya mendapatkan kesempatan berkunjung ke pabrik tersebut. Pabrik yang memiliki luas lahan sekitar 200 ribu meter persegi tersebut mempekerjakan sekitar 4.000 pegawai.
"Pabrik PAPAMY di Malaysia terbesar kedua di dunia. Pertama ada di China dan ketiga di Jepang: Setiap harinya pabrik PAPAMY di Malaysia memproduksi sekitar 12 ribu AC," ujar Hilal, salah satu pemandu Panasonic Appliance Air Conditioner Malaysia.
Ia menuturkan, dari pabrik PAPAMY Malaysia memproduksi AC berteknologi inverter yang sekitar 42 persen di ekspor ke Eropa. Jumlah tersebut cukup besar, mengingat kesadaran masyarakat hemat energi dan kondisi listrik stabil. Penggunaan AC berteknologi inverter ini dinilai dapat mengurangi biaya listrik sehingga hemat energi.
Tonton video menarik berikut ini: