3 Kacamata Pintar yang Siap Menyihir Mata

Tiga kacamata pintar berbekal teknologi canggih yang siap menyihir mata. Apa saja? Intip selengkapnya di sini.

oleh Corry Anestia diperbarui 19 Agu 2017, 18:00 WIB
Spectacles, kacamata pintar besutan Snapchat. (Sumber: The Next Web)

Liputan6.com, Jakarta - Tak cuma sebagai pemanis penampilan, sejatinya kacamata berfungsi untuk menjadi penglihatan tambahan bagi mereka yang mengalami pengurangan daya lihat.

Namun, berkat kecanggihan teknologi, kini kacamata bisa digunakan untuk merekam video hingga mengambil foto, layaknya sebuah kamera.

Bahkan kacamata kini juga berbekal teknologi canggih yang memungkinkan penggunanya untuk bisa melihat dunia virtual dan seolah-olah berada di situ.

Untuk mengetahui keunggulan kacamata pintar, berikut Tekno Liputan6.com menyajikan tiga produk kacamata pintar yang patut Anda ketahui:

Google Glass - Google

Google mungkin yang pertama kali menelurkan ide kacamata pintar. Produk bernama Google Glass ini diperkenalkan ke khalayak pada 2015 silam. Sayang, pengembangannya terhenti karena dinilai sebagai produk gagal.

Padahal saat itu Google berencana menghadirkan Google Glass dalam dua versi, yakni versi tanpa layar dan dengan layar. Sempat terungkap, Google Glass memiliki bentuk prisma lebih besar dengan desain lebih kokoh dan dukungan prosesor Intel Atom.

Google Glass

Google Glass merupakan perangkat wearable yang dapat dikendalikan dengan perintah suara. Beberapa fungsinya antara lain penunjuk lokasi berbasis GPS, mengirim pesan, mengambil gambar, merekam video, hingga terintegrasi dengan media sosial.

Setelah tiga tahun berlalu, baru-baru ini Google justru menghadirkan pembaruan (update) perdana untuk Google Glass. Update ini berupa perbaikan bug, performa, termasuk perbaikan koneksi Bluetooh sehingga bisa terhubung ke keyboard dan mouse nirkabel.

 


HoloLens - Microsoft

Selain Google, perusahaan teknologi lain yang menggarap kacamata pintar adalah Microsoft. Kacamata ini telah terjual ribuan unit sejak 2016. Padahal harga jual HoloLens terbilang tak murah, yakni US$ 3.000 atau sekitar Rp 40 juta.

Lalu, apa keunggulan HoloLens? HoloLens sebetulnya adalah teknologi komputar visual yang menggabungkan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). 

Microsoft membenamkan berbagai macam sensor di HoloLens, seperti sensor cahaya. Dengan begitu, HoloLens dapat mengenali dan memetakan ruang.

Microsoft HoloLens.

Karena menggabungkan kedua teknologi tersebut, pengguna HoloLens bisa berinteraksi dengan obyek virtual sehingga mereka seolah berada di lingkungan sekitar.

Spesifikasi lainnya antara lain kamera 2MP yang dapat merekam video dan foto, RAM 2GB, memori internal 64GB, serta konektivitas Bluetooth dan WiFi.


Spectacles - Snap Inc

Tak ada yang menyangka Snap Inc, pembesut Snapchat, bakal membuat gebrakan di bidang perangkat pintar. Snap secara mengejutkan meluncurkan kacamata pintar Spectacles pada tahun lalu.

Menurut spekulasi, kehadiran Spectacles ini merupakan salah satu strategi Snap usai fiturnya disontek Facebook dan Instagram saat itu.

Snap meyakini produknya bisa sukses melebihi Google Glass karena sejumlah alasan ini. Antara lain harga jual Spectacles jauh lebih murah ketimbang Google Glass atau HoloLens. Pengguna tinggal merogoh kocek Rp 1,6 jutaan saja untuk membeli Spectacles.

Spectacles, kacamata pintar besutan Snapchat dengan harga Rp 1,6 jutaan )Sumber: Business Insider)

Selain itu, desain Spectacles dirancang lebih stylish dan sangat "anak muda". Berbeda dengan pesaingnya yang terlihat futuristik. Menariknya, Spectacles hadir dalam tiga warna atraktif, yakni coral, teal, dan black.

Kacamata ini juga punya semacam notifikasi yang tersemat pada bagian lensa. Jadi, begitu kamu merekam video, lampu notifikasi akan menyala. Fiturnya yang simple juga dinilai menjadi nilai jual perangkat ini. Dengan begitu, pengguna tak perlu bingung saat memakainya.

(Cas/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya