Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) membangun tanggul pengaman pantai di wilayah utara Jakarta. Langkah ini dilakukan untuk menahan penurunan permukaan tanah sehingga mengurangi risiko banjir. Tanggul pengaman pantai merupakan bagian dari program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Direktur Sungai dan Pantai Kementerian PU-PR Hari Suprayogi menerangkan, penurunan muka tanah di Jakarta antara 2 hingga 20 cm per tahun. Rata-rata penurunan muka tanah 7,5 cm.
Advertisement
"Karena rob dari laut ini disebabkan penurunan muka tanah, rata-rata 7,5 cm setiap tahun, sebetulnya variasi 2 cm hingga 20cm, rata-ratanya 7,5 cm setiap tahun," kata dia saat mengunjungi proyek tanggul pantai di Kalibaru Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Lanjutnya, pada tahun 1990 sekitar 1.600 ha atau 12 persen daratan utara Jakarta berada di bawah permukaan air laut. Jika dibiarkan, maka 90 persen atau 12.500 ha daratan pantai utara Jakarta akan tenggelam pada tahun 2030.
"Kita ramalkan tahun 2030 sekitar 90 persen dari Jakarta akan tenggelam apabila tidak ada tindakan," ungkap dia.
Dia mengatakan, Kementerian PU-PR tengah membangun tanggul pantai sepanjang 4,5 km. Tanggul tersebut merupakan bagian dari tanggul pantai tahap darurat berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan total 20,1 km. Selain Kementerian PU-PR, tanggul ini digarap oleh Pemerintah DKI Jakarta dan swasta.
"Ada 2 paket, ada Kalibaru multiyears 2015 sampai 2019 sepanjang 2,3 km. Sementara Muarabaru 2,2 km. Dan ini bagian dari quick win yang harus selesai 2019 berfungsi, ada 20,1 km tanggul yang short line menyusur pantai," tukas dia.