Jokowi Tak Ingin Ada Rakyat yang Merasa Jadi Kelas Dua atau Tiga

Presiden Joko Widodo ingin ada pemerataan ekonomi sehingga rakyat bisa merasakan kesejahteraan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Agu 2017, 10:18 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sidang Tahunan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Sidang tersebut beragendakan mendengar pidato Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo ingin ada pemerataan ekonomi sehingga rakyat bisa merasakan kesejahteraan. Jokowi tak ingin ada rakyat yang merasa berbeda kelas dengan lainnya.

Dalam pidato Sidang Tahunan MPR 2017, Jokowi mengharapkan kualitas hidup rakyat Indonesia semakin baik. Meski sudah ada pencapaian ke arah yang lebih baik.

Kita ingin kualitas hidup rakyat Indonesia semakin meningkat. Walaupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita naik dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,18 di tahun 2016 kita tidak boleh cepat berpuas diri," tutur Jokowi di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Dikatakan Jokowi, pemerintah juga tengah berupaya menekan ketimpangan atau gini rasio dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada Maret 2017. Dengan begitu, lanjutnya, rakyat Indonesia akan semakin bersatu

Jokowi mengatakan, pembangunan yang merata akan mempersatukan Indonesia. Pembangunan yang berkeadilan akan membuat kita semakin kuat dalam menghadapi persaingan global.

"Tidak ada yang merasa menjadi warga negara kelas dua, warga negara kelas tiga. Karena semuanya adalah warga negara Republik Indonesia. Semuanya, setara mendapatkan manfaat dari pembangunan. Semuanya ikut terlibat mengambil tanggung jawab dalam kerja bersama membangun bangsa," papar Jokowi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya