Hotel Swiss Minta Tamu Yahudi untuk Mandi Sebelum Berenang

Kaum Yahudi yang menginap di hotel Swiss diminta menaati peraturan atau tak diperkenankan menggunakan kolam renang di penginapan tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Agu 2017, 13:31 WIB
Ilustrasi kolam renang (AP)

Liputan6.com, Athena - Sebuah hotel di Swiss dikecam karena memasang papan pemberitahuan yang dianggap mengekspresikan sikap 'anti-Semit' atau diskriminasi pada kaum Yahudi.

Dalam papan tersebut tertulis imbauan agar tamu membilas tubuh sebelum masuk ke kolam renang. Tak masalah jika alasannya demi kebersihan. Yang jadi persoalan, aturan itu hanya berlaku bagi tamu dari kalangan Yahudi.

"Untuk para tamu kami yang Yahudi. Dimohon untuk membilas tubuh Anda sebelum berenang. Jika Anda melanggar aturan, saya terpaksa akan menutup kolam renang untuk Anda. Terimakasih untuk pengertiannya," demikian peringatan yang dipasang di Hotel Paradies Arosa seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (16/8/2017).

Pejabat pariwisata Swiss mengatakan bahwa hotel yang terletak di kota timur Arosa telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Papan peringatan kontroversial itu telah dicabut.

Kendati demikian, masyarakat Yahudi masih marah atas perlakuan diskriminatif terhadap kaumnya.

Lembaga  Simon Wiesenthal Center menuntut agar Hotel Paradies Arosa ditutup. Mereka juga mengeluarkan pernyataan yang menyerukan "komunitas Yahudi dan teman-teman non-Yahudi untuk melakukan blacklist terhadap hotel mengerikan tersebut."

Di Twitter, Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely menyerukan agar sanksi dikenakan terhadap pihak hotel.

Sementara, Tzipi Livni, mantan menteri luar negeri Israel, memasang sebuah gambar di Facebook-nya.

Ia menulis, "tidak ada toleransi terhadap sikap anti-Semitisme serta rasisme."

"Kita tak boleh membiarkan ada tempat di dunia yang membolehkan bendera Nazi berkibar atau topeng Ku Klux Klan beredar. Juga tanda peringatan di hotel yang ditujukan hanya bagi orang Yahudi saja," tulis Livni.

Juru bicara Pariwisata Swiss Markus Berger mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan insiden tersebut.

Kementerian Luar Negeri Swiss -- menanggapi permintaan komentar dari the Associated Press -- mengatakan bahwa mereka telah menghubungi duta besar Israel dan menjelaskan bahwa negaranya "mengecam rasisme, anti-Semitisme dan diskriminasi dalam bentuk apapun".

Sementara itu, Manajer Hotel Paradies Arosa, Ruth Thomann, yang menandatangani papan pemberitahuan kontroversial tersebut, bersikeras bahwa dia bukan anti-Semit. 

"Pilihan kata-kata yang di papan itu adalah sebuah kesalahan", kata dia kepada surat kabar Swiss 20 Minutes seperti dikutip dari The Guardian.

Dia mengatakan kepada surat kabar Blick bahwa hotel tersebut saat ini memiliki banyak klien Yahudi. Menurutnya, tamu-tamu lain mengeluh bahwa beberapa dari mereka tidak mandi sebelum menggunakan kolam renang.

"Saya menulis sesuatu yang naif pada poster itu," kata Thomann seperti dikutip The Guardian.

Saksikan juga video berikut ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya