Liputan6.com, Cirebon - Aksi main hakim sendiri terjadi pada seseorang yang diduga sopir taksi online. Beberapa orang yang diduga sopir angkot memukuli korban yang diduga sopir taksi online di Jalan Raya Tengah Tani, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Di sebuah toko reparasi jok, beberapa sopir angkot bertindak anarkistis. Korban yang belum sempat mengaku saat ditanya sopir taksi Warg langsung dihujani pukulan.
Warga yang berusaha melerai kewalahan lantaran jumlah orang yang memukuli korban lebih dari satu. Selain itu, para pemukul terlihat emosional.
"Kamu mengaku saja dari online. Kita di sini mogok kenapa kamu masih ambil penumpang," kata salah seorang pelaku sebelum melancarkan pukulan di pelipis korban.
Baca Juga
Advertisement
Para pemukul juga tak henti memaki dan mendorong pria diduga sopir taksi online untuk dipaksa mengaku. Korban bahkan dipaksa masuk ke mobil.
"Ayo bawa ke Polsek. Ira ngambil rejekie kita kita (kamu ambil rezeki kita)," ujar pria diduga sopir angkot sambil melayangkan pukulan.
Salah seorang warga yang melerai mengaku tidak tahu-menahu perihal aksi massa yang dilakukan sejumlah orang yang diduga sopir angkot. "Saya tidak tahu baru dari masjid lihat ada ramai-ramai dan ada orang yang dipukuli," aku Deli, salah seorang warga yang berusaha melerai.
Dia mengaku kalah jumlah sehingga usaha untuk melindungi korban pun tidak maksimal. Saat situasi ramai, dia mendengar teriakan para pemukul yang menuduh korban sebagai sopir taksi online.
"Saya dengar korban disuruh mengaku taksi online. Saya sih yang penting tidak main hakim sendiri," ujar dia.