Liputan6.com, Jakarta - Polsek Penjaringan mengamankan enam pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Mereka diamankan lantaran akan tawuran.
"Kita sisir semua yang ada di dekat rencana TKP tawuran sampai Waduk Pluit, parkirannya kita sisir," kata Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Rahmad Sujatmiko di kantornya, Rabu (16/8/2017).
Advertisement
Dari hasil penyisiran, polisi memperoleh belasan barang bukti senjata tajam yang diduga akan digunakan tawuran.
"Disembunyikan senjata tajam di bawah jok motor. Motornya mereka parkir di Waduk Pluit, " imbuh Rahmad.
Keenam pelajar itu berkilah senjata tajam yang kebanyakan jenis celurit itu bukan untuk tawuran melainkan untuk menjaga diri.
Pelajar A mengaku membawa celurit untuk berjaga-jaga lantaran jalan pulang yang dianggap bahaya. Para pelajar mengistilahkan jalur danger.
"Saya rumah di Kalideres dan sepanjang jalan pulang saya ketemu banyak sama tongkrongan sekolahan lain. Jadi ya mau nggak mau saya bawa (celurit) buat jaga aja," ujar A.
Dia melanjutkan, dirinya mendapat peringatan dari sesama rekannya lewat pesan berantai BBM atau broadcast. Biasanya, senjata tajam yang dibawa rekan-rekannya ditaruh di satu titik dekat sekolah.
Dihukum Bernyanyi 17 Agustus
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Rahmad melanjutkan, pihaknya hanya melakukan pembinaan. Untuk keenam pelajar tadi hanya akan dikembalikan ke orangtua.
"Ini kita kembalikan ke orangtua dan kita lakukan pembinaan dengan wajib lapor," ujar dia.
Tidak hanya itu, keenam siswa tadi juga diberi sanksi hormat bendera dan menyanyikan lagu 17 Agustus di halaman Polsek Penjaringan.
Pantauan Liputan6.com, sambil menutup muka, keenam pelajar tadi fasih menyanyikan lagu 17 Agustus.
"Tujuh belas Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita," teriak keenam pelajar tadi, menyanyikan lagu kemerdekaan itu sampai selesai.
Rahmad mengimbau agar orangtua tidak lupa mengingatkan anak-anaknya agar tidak mendekati perbuatan kriminal.
"Orangtua memberikan pengawasan dan diingatkan jangan berbuat yang bisa merugikan. Kalau perlu diperiksa saat berangkat atau pulang sekolah dan teman pergaulannya," ujar Rahmat.
Saksikan video menarik di bawah ini: