Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) akan menerbitkan sertifikasi tanah sebanyak 7 juta pada 2018. Angka ini lebih tinggi dibanding rencana tahun ini sebanyak 5 juta.
Menteri ATR Sofjan Djalil mengatakan, total aset berupa tanah yang bersertifikat saat ini hanya 46 juta. Padahal, diperkirakan total aset tanah itu mencapai 126 juta.
"Hari ini total sertifikat aset cuma sekitar 46 juta dari diperkirakan paling sedikit 126 juta aset masyarakat terutama aset tanah di Indonesia. Yang sudah bersertifikat 46 juta yang sertifikat itu umumnya orang-orang yg selama ini punya akses perbankan," kata dia di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sertifikat merupakan hal penting sebagai bagian dari inklusi keuangan. Dia menuturkan, rendahnya inklusi keuangan salah satunya disebabkan oleh minimnya sertifikat tanah.
"Banyak usaha pengusaha UMKM yang tidak secara optimum akses perbankan karena tidak punya kolateral. Oleh sebab itu pemerintah menyadari ini sangat penting," ungkap dia.
Oleh karena itu, dia menuturkan pemerintah mendorong penerbitan sertifikat tanah di tahun depan. "Tahun ini, Presiden memerintahkan 5 juta sertifikat kita akan keluarkan. Tahun 2018 menjadi 7 juta sertifikat," ujar dia.
Sofjan mengatakan, realisasi penerbitan sertifikat tanah tahun ini baru 250 ribu sertifikat. Angka ini jauh dari target 5 juta sertifikat. Meski demikian, dia optimistis target itu dapat tercapai.
"Program tahun ini, kami sampai hari ini yang sudah diserahkan yaitu 250 ribu sertifikat. Tapi yang sudah kita diselesaikan 1,3 juta. Tapi sampai akhir tahun akan capai 5 juta karena pekerjaan yang paling besar terutama pengukuran, pemetaan, pengumpulan data yuridis. Setelah itu tinggal pengumuman," ujar dia.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: