Inflasi Rendah Dorong Penguatan Wall Street

Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup naik tipis pada penutupan perdagngan Rabu kemarin.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 17 Agu 2017, 05:00 WIB
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, Jakarta Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup naik tipis pada penutupan perdagangan Rabu kemarin. Kekhawatiran meningkat atas agenda Presiden Donald Trump dan beberapa catatan dari pertemuan Federal Reserve terbaru, para pembuat kebijakan khawatir tentang inflasi yang lemah.

Wall Street masih rapuh menyusul pernyataan The Federal Reserve, yang menunjukkan pembuat kebijakan Semakin mewaspadai inflasi lemah baru-baru ini. Beberapa orang meminta penghentian kenaikan suku bunga lebih lanjut sampai jelas bahwa trennya bersifat sementara.

"Reaksi terhadap pernyataan itu beragam, investor khawatir inflasi tidak mencapai target the Fed dan bahwa Fed mungkin akan mengencangkan terlalu dini," kata Bucky Hellwig, wakil presiden senior di BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

Pada saat yang sama, itu bisa mendorong kenaikan suku bunga berikutnya, yang akan mendukung saham, katanya seperti dilansir dari Reuters, Kamis (17/8/2017).

Investor telah menyaksikan penurunan inflasi dalam beberapa bulan terakhir, yang berada di bawah target 2 persen Fed.

Pembuat kebijakan Fed dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan mereka di 25-26 Juli.

Dow Jones Industrial Average naik 25,88 poin atau 0,12 persen untuk menutup perdagngan di level 22.024,87, kemudian S&P 500 menambahkan 3,5 poin atau 0,14 persen ke level 2.468,11 dan Nasdaq menambahkan 12,1 poin ke level 6.345,11.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya