Liputan6.com, Jakarta - Pencuri Bus Transjakarta, Sentot Septiadi, telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Polisi menyebut, pria berusia 43 tahun itu positif mengalami gangguan jiwa.
"Untuk hasilnya sepertinya dia positif (sakit) kejiwaannya," tutur Kapolsek Ciracas Kompol Tuti Aini saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (17/8/2017).
Advertisement
Meski begitu, Tuti menyampaikan bahwa hasil resminya masih berada di tangan tim media RS Polri. Polisi menunggu data tersebut diserahkan untuk menentukan proses dan status hukum dari Sentot.
"Ya itu kejiwaan, mungkin pikiran aja itu. Mungkin stres atau depresi. Nanti, kan soalnya hasilnya belum ada. Cuman kita pemberitahuan seperti itu saja," jelas dia.
Saat ini Sentot sudah kembali ke dalam sel tahanan di Polsek Ciracas. Rencananya, dia akan diserahkan ke rumah sakit jiwa atau panti sosial setelah hasil medis dokter diserahkan ke kepolisian.
"Masa orang sakit jiwa mau kita tahan terus. Nanti kita titipkan panti sosial di Cipayung," Tuti menandaskan.
Sentot diduga mencuri Bus Transjakarta milik PT Mayasari Bhakti bernomor polisi B 7450 TGC. Saat dilacak, bus yang dibawa kabur Sentot diketahui berada di Pekalongan, Jawa Tengah. PT Mayasari Bhakti lantas menghubungi polisi.
Sentot ditangkap di Pekalongan pada Rabu malam, 26 Juli 2017 sekitar pukul 19.00 WIB. Penangkapan bermula saat pelaku mengisi BBM di SPBU, tapi tidak membayar.
Karyawan SPBU sempat berupaya mengejar bus sebelum akhirnya melaporkan ke pos polisi terdekat. Sentot lalu ditangkap setelah sempat kejar-kejaran dengan petugas kepolisian.
Selama pelariannya, Sentot sempat menabrak kendaraan lain dan menggadaikan CCTV Bus Transjakarta yang dia bawa.
Saksikan video di bawah ini:
Baca Juga