Liputan6.com, Jakarta - Kinerja PT Sarinah (Persero) pada semester I 2017 belum maksimal. Pendapatan perusahaan hanya tumbuh single digit atau di bawah 10 persen, padahal target dari perseroan sendiri di atas 10 persen.
Direktur Utama Sarinah GNP Sugiarta Yasa menjelaskan, perusahaan membukukan kinerja yang positif pada semester I 2017 ini. Namun memang, pertumbuhan tersebut belum sesuai dengan target.
Sugiarta menjelaskan, salah satu penyebab kinerja perseroan belum bisa mencapai target karena konsumsi masyarakat yang menurun.
"Sarinah masih bisa membukukan suatu pertumbuhan cukup baik walaupun tidak besar dan sesuai rencana, hanya mendekati 8 persen, kami tumbuh di kota-kota besarnya karena kota kecil kami memang mengalami kesulitan tapi secara garis besarnya total kita tumbuh walaupun belum bisa menembus double digit," kata dia di Kementerian BUMN, Kamis (17/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Pendapatan belum maksimal karena terjadi penurunan penjualan perusahaan. Hal ini sejalan dengan laporan dari asosiasi di mana pertumbuhan rata-rata industri di sektor ritel hanya sekitar 7 persen.
"Mungkin ini ada pergeseran tata cara belanja kebutuhan masyarakat mungkin dari offline seperti departement store mungkin masyarakat sekarang bergerak ke sistem online," tegas dia.
Melihat kondisi itu, Sarinah tidak tinggal diam. Dalam waktu dekat, Sarinah akan meluncurkan aplikasi pembelanjaan online yang dinamakan Sarinah Dept Store. Dengan sistem ini, maka masyarakat bisa membeli produk-produk yang dipasarkan Sarinah secara online.
Inovasi seperti ini, dikatakan Sugiarta, menjadi satu hal yang dapat dilakukan jika tidak ingin tergilas oleh kemajuan zaman. Saat ini, Sarinah merupakan BUMN yang bergerak di pasar ritel dengan menjual produk-produk UMKM yang ada di seluruh Indonesia.
"Meski begitu kita tetap mencoba untuk mencapai target penjualan dalam tahun ini Rp 400 miliar," tutupnya.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: