Liputan6.com, London - Perjuangan Malala Yousafzai mengkampanyekan pendidikan untuk anak-anak perempuan di Pakistan nyaris membuat nyawanya terenggut.
Pada 9 Oktober 2012, gerombolan pria bersenjata sekonyong-konyong melompat masuk ke bus sekolah yang ia naiki, meneriakkan namanya, dan lantas menyarangkan peluru tajam di kepala Malala.
Pelakunya adalah para algojo yang dikirim Taliban. Kelompok berhaluan keras itu mengirimkan sejumlah militan, menyandang bedil penuh peluru, hanya untuk menghadapi seorang gadis yang kala itu baru berusia 15 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Ia kemudian dirawat di Pakistan sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di Rumah Sakit Birmingham.
Kini, gadis kecil itu telah beranjak dewasa. Meski tinggal jauh dari kampung halamannya, ia terus mengkampanyekan pendidikan bagi gadis muda di Pakistan. Karena itulah Nobel Perdamaian dianugerahkan untuknya.
Di sisi lain, Malala juga memperjuangkan pendidikan untuk dirinya sendiri.
Seperti dikutip dari laman CNN, Jumat (18/8/2017), kini Malala kian bersemangat menjalani hidupnya. Sebab, ia telah diterima untuk kuliah di Universitas Oxford, Inggris.
Berita bahagia tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya.
"Sangat bersemangat untuk melanjutkan pendidikan ke Oxford. Saya berharap bisa mendapat hasil terbaik untuk masa depan saya," tulis Malala.
Ia melanjutkan studi di Oxford di bidang filsafat, politik dan ekonomi.
Dengan bergabungnya Malala bersama almamater Oxford, menambah daftar orang terkenal yang berkuliah di kampus tersebut.
Mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto, mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi sebelumnya pernah kuliah di universitas bergengsi itu.
Saksikan video menarik berikut ini: