Liputan6.com, Jember - Beberapa insiden terjadi dalam pelaksanaan upacara penaikan bendra merah putih pada Kamis pagi, 17 Agustus 2017, dari bendera gagal dikibarkan hingga jatuh pingsan sejumlah siswa peserta upacara.
Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Jumat (18/8/2017), peristiwa gagal bendera berkibar ini terjadi di Jember, Jawa Timur.
Advertisement
Upacara peringatan detik-detik kemerdekaan Indonesia dilaksanakan serentak pada Kamis pagi, oleh seluruh komponen masyarakat di tanah air, termasuk oleh kalangan petani di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur.
Karena merasa nyaman di lingkungan sendiri, upacara pun dilaksanakan di areal persawahan dengan perangkat dan pakaian seadanya. Kecuali sang inpektur upacara, kepala desa setempat yang berpakaian ala Soekarno, sang proklamator.
Namun sayang, upacara terganggu oleh insiden saat sang bendera merah putih hendak dinaikkan. Roda tali di puncak tiang tiba-tiba macet. Bendera pun tidak bisa ditarik ke atas. Tak mau lama dalam ketegangan, petugas penaikan bendera memutuskan melipat kembali bendera merah putih. Dan kembali coba dinaikkan setelah roda tali diperbaiki.
Di Banyumas, Jawa Tengah, sejumlah siswa peserta upacara jatuh pingsan saat upacara berlangsung di Lapangan Ajibarang. Menurut tim medis yang menangani/ tercatat 25 siswa yang mereka tangani, sebagian besar karena kekurangan asupan makanan, sehingga mereka tidak memiliki energi cukup untuk.menjalani upacara sampai selesai.
Insiden serupa juga terjadi di Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Sejumlah siswa pingsan dan dilarikan ke rumah sakit karena lemas sebelum upacara berakhir.
Banyaknya peserta upacara jatuh pingsan mebuat tim medis kewalahan mengevakuasi korban ke posko kesehatan, karena korban ambruk hampir bersamaan. Diduga mereka tak sarapan pagi sehingga perut kosong.