Liputan6.com, Jakarta - Paskibraka 2017 dari Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Gorontalo berhasil mempertahankan prestasi yang ditorehkan para senior mereka pada 2016.
Ada yang masih sama, dan ada pula yang berkat kerja keras selama Diklat Paskibraka 2017 mendapatkan posisi yang lebih baik dari pendahulunya.
Baca Juga
Advertisement
Tahun ini Paskibraka 2017 dari Gorontalo kembali didapuk menjadi Komandan Kelompok 8. Tongkat estafet itu diberikan Dandi Duhe (tim Arjuna untuk upacara pengibaran tahun 2016) ke Mohamad Alfin Abas (tim Merah pada upacara penurunan Sang Saka Merah Putih).
Dandi Duhe yang secara khusus terbang ke Jakarta demi mengikuti upacara di Istana Merdeka mengaku bangga melihat Alfin mampu mempertahankan apa yang pernah ia dapatkan. Terlebih setelah Duhe tahu bahwa Alfin memang menginginkan posisi tersebut.
"Senang, sudah pasti. Dua tahun berturut-turut Gorontalo berada di posisi yang sama. Itu sebuah prestasi buat provinsi kami," kata Duhe kepada Diary Paskibraka Liputan6.com, Kamis, 17 Agustus 2017.
Sedangkan Kalimantan Barat, dari posisi sebagai pembentang yaitu Muhammad Akbar dari tim Arjuna 2016 menjadi Komandan Kelompok 8 yaitu Rahmat Hersa..
Hersa, selama latihan mengaku tak pernah muluk-muluk menginginkan posisi tertentu. Namun, dia menegaskan siapa yang tidak mau diberi mandat menjadi tim pengibar.
Semangat untuk mendapatkan posisi tersebut semakin membuncah setelah pelatih berkali-kali melatih Pak Lurah Desa Bahagia ini sebagai Komandan Kelompok.
Sementara, prestasi yang ditorehkan Paskibraka 2017 dari Jawa Timur mengingatkan publik akan prestasi Nilam Sukma Pawening dan Amarik Fakhri Marliansyah pada tahun 2016.
Nilam yang membawa baki upacara pagi hari, dan Arik yang menjadi penggerek pada upacara penurunan bendera.
Tahun lalu prestasi untuk Jawa Timur sebatas baki cadangan yang dipercayakan kepada Hilda. Dan untuk tahun ini, posisi cadangan itu bergeser menjadi yang utama.
Fariza Putri Salsabila, siswi SMA Negeri 1 Blitar yang mempunyai hobi memelihara hewan reptil dipercaya oleh para pelatih dari Garnisun untuk jadi pembawa baki pada upacara pengibaran perayaan HUT RI-72.
"Saya benar-benar nggak ada ekspektasi sama sekali jika saya yang bakal dipilih jadi pembawa baki. Di-dril saja tidak lebih dari tujuh kali, sedangkan teman-teman yang lain ada yang pernah dilatih sampai 10 kali," kata Paskibraka 2017 kelahiran 1 Maret 2001 ini.
Dan, Muhammad Wildan Arsyad Muzakki, siswa Madrasah Aliyah Negeri Pacitan terpilih sebagai pengerek pada upacara penurunan bendera di Istana Merdeka.
Simak video menarik berikut ini: