Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 393 anggota jemaah calon haji asal Aceh tiba di Kota Mekah, Rabu 16 Agustus 2017. Jemaah yang tergabung pada kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 01) ini akan kembali mendapatkan pengembalian uang Wakaf Baitul Asyi.
Kepastian akan hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh M Daud Pakeh yang ikut dalam rombongan BTJ 01.
Advertisement
"Dua hari setelah jemaah ada di Mekah, Baitul Asyi akan menemui jemaah untuk memberikan langsung uang hasil pengelolaan Wakaf Baitul Asyi," ujar Daud Pakeh di Hotel Darul Haramain Tower, kawasan Misfalah, Mekah, Kamis, 17 Agustus 2017.
"Besarannya 1.200 riyal per orang, seperti tahun sebelumnya," imbuh Daud.
Menurut Daud Pakeh, total ada 4.393 orang jemaah haji asal Aceh tahun ini. Uang Wakaf Baitul Asyi harus diberikan langsung kepada jemaah dan tidak bisa diwakilkan.
"Jemaah langsung yang menerima. Kalau ada jemaah yang sakit di rumah sakit, akan diantar ke rumah sakit karena harus ketemu dengan jemaah. Suami-istri tetap dapat dua," ucap dia.
Jangan Langsung Dihabiskan
Daud Pakeh berharap, uang yang telah diberikan tidak sekedar dihabiskan untuk hal-hal konsumtif. Selama ini, jemaah Aceh sering lupa saat berbelanja sehingga mereka terkendala di pesawat saat pulang karena kelebihan berat bawaan.
Pemerintah Aceh berharap dana ini tidak diberikan dalam bentuk uang cash, tapi cek dan dicairkan di Aceh. Karena itu, ketika jemaah membawa pulang ceknya, ada perputaran uang di Aceh.
"Kita sudah komunikasi. Namun keputusannya ada di tangan Nadhir Wakaf. Nanti kita lihat pada hari pertama pemberian, apakah akan diberikan dalam bentuk cash atau cek. Ini keputusannya ada di Nadhir," kata dia.
Perwakilan dari Badan Wakaf Habib Bugak Asyi Jamaluddin Alfian membenarkan bahwa jemaah Aceh tahun ini akan kembali menerima pengembalian dana wakaf. Distribusi perdana rencananya akan diberikan pada 19 Agustus 2017.
Menurutnya, wakaf Habib Bugak Asyi adalah asset milik orang-orang Aceh terdahulu. Kekayaan ini tercatat di lembaran kerajaan Saudi atas nama Habib Bugak Asyi. Karena saat itu dialah yang tidak pulang ke Indonesia.
Aset yang dimiliki dalam bentuk sejumlah apartemen, antara lain Hotel Ramada, Elaf Al-Masya'ir, dan sejumlah apartemen.
"Pembagian ini sudah dilakukan sejak 2006, setelah peristiwa tsunami. Dulu sebesar sewa rumah. Waktu itu 2.000 riyal, lalu 1.500 riyal. Beberapa tahun terakhir ini sebesar 1.200 riyal," kata dia.
Kepala Daker Mekah Nasrullah Jasam mengimbau hal yang sama. Dia berharap jemaah Aceh dapat memanfaatkan dana yang diterimanya dengan baik. Sebab, selain dana sebesar 1.200 riyal dari Baitul Asyi, mereka juga sudah mendapatkan pengembalian living cost sejak di embarkasi sebesar 1.500 riyal.
"Kami mengimbau agar menggunakan uang yang diterima, baik saat di Indonesia maupun dari Baitul Asyi untuk hal yang bermanfaat, untuk kebutuhan yang terkait ibadah, misal untuk membayar DAM atau menutupi kebutuhan sehari-hari ketika layanan katering sudah dihentikan," pesannya.
Jemaah haji Aceh terbagi dalam 11 kloter. Mereka diberangkatkan pada fase pemberangkatan gelombang kedua. BTJ 01 tiba di Mekah pada 16 Agustus 2017.
Saksikan video di bawah ini: