Indonesia Kecam Serangan Teror Van Maut di Barcelona

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri bereaksi keras atas aksi teror di Barcelona. Kecaman pun langsung dikeluarkan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 18 Agu 2017, 10:10 WIB
Warga dan turis berjalan pasca mobil van menabrak kerumunan orang di Jalanan Las Ramblas, Barcelona, Spanyol (17/8). Saksi mata mengatakan, sebelum menabrak kerumunan, van melaju secara zig zag dengan kecepatan tinggi. (AP Photo/Manu Fernandez)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri bereaksi keras atas aksi teror di Barcelona, Spanyol. Kecaman pun dilayangkan.

"Indonesia mengecam aksi teror di Barcelona, Spanyol, pada 17 Agustus 2017 yang telah mengakibatkan 13 orang meninggal dan puluhan luka-luka," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, dalam keterangan pers, Jumat (18/8/2017).

Pria yang kerap disapa Tata ini mengatakan, pemerintah dan rakyat Indonesia ikut merasakan duka yang melanda seluruh Spanyol.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan dukacita mendalam dan solidaritas kepada korban dan keluarga korban akibat aksi teror tersebut," ucap dia.

Setelah kejadian, Kepolisian Catalonia dilaporkan berhasil menangkap terduga dua pelaku.

Dikutip dari BBC, Jumat (18/8/2017), ISIS mengklaim bahwa mereka dalang di balik serangan penabrakan van di Las Ramblas.

Dalam keterangan singkatnya di Amaq news agency, disebutkan, "Serangan itu dilakukan oleh tentara ISIS". Namun, kelompok teror itu tak memberikan bukti atau detail lebih lanjut mengenai klaim itu.

Otoritas keamanan juga mengatakan, sebuah ledakan di rumah di luar kota Barcelona terkait dengan serangan Las Ramblas. Satu orang tewas di dalam insiden tersebut.

Selain itu, puluhan tabung gas ditemukan di sebuah rumah di Kota Alcanar, sekitar 100 km dari Barcelona. Menurut kantor berita Inggris, mengutip kepolisian, penghuni kediaman itu tengah mempersiapkan ledakan.

Polisi pun berhasil menggagalkan serangan kedua yang menewaskan empat orang di Cambris. Diduga, mereka tengah mempersiapkan serangan serupa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya