Pesimistis Juara MotoGP, Rossi Butuh Bantuan dari Jepang

Rossi tertinggal 33 angka dari pemimpin klasemen MotoGP, Marc Marquez.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Agu 2017, 12:40 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mulai tercecer pada persaingan juara MotoGP. (AFP/Jure Makovec)

Liputan6.com, Misano - Valentino Rossi mulai pesimistis terkait perburuan gelar juara dunia MotoGP musim ini. Menurutnya, menutup ketertinggalan 33 poin dari pemimpin klasemen Marc Marquez bukan hal mudah.

Pada MotoGP seri 11 di Sirkuit Red Bull Ring, Rossi gagal meraup poin maksimal karena hanya menempati posisi tujuh. Hasil minor ini membuat posisi The Doctor tak bergerak dari urutan empat tabel sementara.

"Bukan hal tepat memikirkan kejuaraan saat Anda berada di posisi tujuh. Anda harus terlebih dulu berusaha kompetitif di tiap seri," sesal Rossi dikutip Motorsport, Jumat (18/8/2017).

Rossi menuturkan, solusi untuk meningkatkan kinerja motor harus datang dalam bentuk materi baru dari pabrik tim di Jepang. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan apa yang diinginkan Vinales. Rekan setimnya itu belum lama ini menentang adanya perubahan pada sasis yang membuatnya kesulitan memenangkan balapan.

"Kami harus mendapatkan bantuan dari Jepang. Jujur saya, jika kami harus melakukan balapan lain dalam satu jam, saya tidak akan tahu apa yang harus diubah karena kami sudah melakukan segalanya untuk menghindari masalah dan kami gagal. Jadi saya tidak berpikir solusinya ada di dalam garasi," kata Rossi.

Kendati begitu, Rossi masih memiliki harapan yang besar pada balapan MotoGP Inggris. Namun, ada satu hal yang masih membuatnya resah, yakni kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

"Di Brno saya cepat, tapi saya melewatkan kesempatan untuk naik podium karena kesalahan dalam mengatur strategi pergantian motor ketika instruksi flag-to-flag keluar. Mungkin Silverstone akan lebih seperti Brno," pungkas Rossi. (David Permana)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya