Liputan6.com, Jakarta - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR melakukan kunjungan ke beberapa gedung pemerintahan di dalam dan luar negeri. Kepala BURT Anton Sihombing mengatakan hasilnya ada beberapa fasilitas yang bisa diterapkan untuk gedung baru DPR.
Ia mencontohkan kelengkapan di ruangan Hakim Konstitusi. "Serba ruangannya, ada dinning roomnya, ruangan tamu ada, kamar mandinya ada di setiap ruangan," ujar Anton di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Advertisement
Ia berpendapat, hal itu merupakan suatu yang masih wajar. Di DPR, lanjut Anton, setiap lantai terdapat 40 hingga 50 ruang anggota dengan staf 300 anggota. Kamar mandi yang ada harus digunakan secara bergantian.
"Bahkan anak saya kalau saya bawa ke kamar kerja saya, tidak mah lagi. Dia jijay atau jijik melihat kamar mandi dikerubuti sekian orang," kata Anton.
Dia menambahkan, dengan ruangan yang nyaman, anggota dewan tidak perlu rapat di luar DPR. Hal itu juga akan berdampak positif akan hasil kinerja.
"Kalau ruang kerja begini enggak perlu rapat di Plaza Senayan. Percayalah staf saya ada 5-7 orang terkadang dari daerah datang, mau saya taruh di mana?" jelas Anton.
Saat berkunjung ke Badan Pemeriksa Keuangan, Anton terkesima dengan pengamanannya. Ada larangan tamu membawa ponsel ke ruangan anggota. Ia ingin menerapkannya di gedung DPR.
"Inilah yang saya alami kalau ke luar negeri mengunjungi kantor DPR. Walaupun di kantor DPR Bangladesh yang jauh ketimbang kita, tiga kali dilakukan screening," pungkas Anton.
Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini: