Liputan6.com, Jakarta - Kisah kegagalan calon jamaah umrah First Travel masih menghiasi berita di berbagai media online dan cetak pekan ini. Belum ada solusi bagi sekitar 35 ribu jamaah yang gagal berangkat ke Makkah.
Apakah First Travel bisa memberangkatkan jamaahnya sesuai Idul Adha sebagaimana permintaan Kementerian Agama, mengingat dana tersisa di rekening perusahaanya hanya jutaan rupiah. Dana tersebut sangat tidak sebanding dengan kerugian jamaah yang diperkirakan mencapai Rp 500 miliar, data menurut kepolisian.
Asal muasal masalah ini berasal dari tawaran first travel yang kelewat murah, hanya Rp 14 juta. Konsumen yang sangat sensitif dengan harga tentu tergiur dengan harga super murah tersebut sehingga mereka berbondong-bondong mendaftar ke First Travel. Apalagi jamaah tersebut baru pertama kali ke luar negeri, dan berada di pedesaan yang minim informasi.
Baca Juga
Advertisement
Jika saja konsumen mau sedikit berusaha lagi, mereka bisa menjalankan ibadah dengan harga wajar. Tidak terlalu murah, namun juga tidak terlalu mahal.
Saat ini harga paling murah biaya umrah di beberapa travel di Jakarta, sebesar Rp 17 juta per orang. Di beberapa perusahaan umrah menawarkan biaya mulai Rp 24 juta hingga Rp 30 juta per orang. Meski harganya relatif tinggi dari travel lain, travel tersebut tetap kebanjiran jamaah umroh yang ingin berangkat beribadah ke Tanah Suci Makkah.
Jika Anda tidak ingin tergiur dengan tawaran harga paket umrah yang supermurah, menabunglah dari sekarang. Dengan merencanakan umrah dari jauh hari, Anda akan terhindar dari kegagalan berangkat seperti sekarang dialami oleh ribuan jamaah First Travel.
Berikut ini 5 cara menabung untuk ibadah umrah, saran dari Halomoney.co.id. Cara ini juga bisa Anda lakukan untuk menunaikan ibadah haji, ketimbang umrah, meskipun harus menunggu cukup lama.
1. Ikuti tabungan rencana di bank
Anda bisa mewujudkan niat suci untuk pergi umrah dengan membuka rekening tabungan rencana berjangka atau Taka di bank. Bank akan secara otomatis menarik dana dari rekeningmu setiap bulan setiap tanggal tertentu.
Misalnya, dengan target dana Rp 25 juta, dan kemampuan menabung setiap bulan sebesar Rp 750 ribu, berarti Anda akan menabung selama 33 bulan atau 2 tahun tujuh bulan. Anda bisa menabung di bank yang Anda percayai, di bank umum maupun syariah. Namun akan lebih baik jika menabung di bank syariah, karena tujuan tabungan ini untuk tujuan ibadah.
Dalam tabungan rencana ini, biasanya bank akan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Jadi manfaatkanlah tawaran dari bank agar Anda cepat mencapai target dana tersebut.
Di beberapa bank syariah tersedia tabungan khusus umrah atau haji. Sebut saja beberapa bank syariah yang cukup besar, seperti Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, Bank BRI Syariah, hingga Permata Syariah.
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Selanjutnya
2. Menabung di deposito syariah
Sama halnya dengan menabung di tabungan berjangka, uang pokok di deposito syariah akan aman dan sentosa dari gonjang-ganjing pasar keuangan.
Dana dan bunga tersebut tidak akan berkurang. Sebab pemerintah akan menjamin simpanan tersebut, sepanjang nilainya tidak lebih dari Rp 2 miliar dan bunga yang diberikan tidak melebihi batas atas bunga simpanan yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan.
3. Menabung di perusahaan penyelenggara umrah
Beberapa perusahaan travel umrah menyediakan diri untuk menerima tabungan umrah. Anda cukup memberikan tanda jadi sebagai jamaah sebesar Rp 3,5 juta, lalu Anda akan mendapatkan voucher untuk berangkat umrah. Sisanya akan dipenuhi dengan cara menabung hingga lunas sesuai dengan harga yang berlaku saat Anda menyelesaikan tabungan, bukan saat Anda membayar uang muka umrah.
Hanya saja, Anda perlu melihat sistem yang berlaku di perusahaan tersebut. Jika memang sudah terbukti cara tersebut bisa memberangkatkan jamaah dan perusahaan travel sejauh ini tidak cidera janji, tidak ada salahnya Anda menabung di perusahaan travel tersebut. Hanya saja pilihan ini merupakan alternatif kedua bagi Anda yang ingin berumroh dengan cara menabung.
Prioritas utama Anda ialah menabung di bank hingga target dana terkumpul. Setelah terkumpul, Anda akan membayar lunas biaya umroh tersebut ke perusahaan penyelenggara umroh yang Anda percayai.
Baca juga: Cara Mudah Merdeka Finansial Meski Gaji Masih Rp 3 juta hingga Rp 5 Juta
Advertisement
Selanjutnya
4. Menabung di reksadana syariah
Ini pilihan alternatif jika Anda ingin menabung sekaligus berinvestasi. Belilah produk reksadana yang dijual oleh perusahaan manajer investasi. Saat ini pembelian reksadana syariah bisa dilakukan melalui online. Namun pilihkan perusahaan penerbit reksadana yang kredibel dan memberikan imbal hasil yang lumayan tinggi.
Namun perlu diingat, dana yang Anda taruh di reksadana syariah ini akan terpengaruh dengan gonjang-ganjing pasar keuangan. Apalagi jika reksadana tersebut berbasis pasar saham sehingga naik turunnya harga saham akan menentukan besar kecilnya dana Anda.
Bisa-bisa nilai pokok simpanan Anda akan ikut berkurang. Jadi menabung di reksadana syariah ini merupakah pilihan terakhir, jika memang Anda sudah mengerti investasi rekdana dan kondisi pasar keuangan sedang cerah.
Baca: Mendapatkan Uang Banyak dengan Hemat Kanan Kiri
5. Manfaatkan kekurangan dana dengan pinjaman KTA syariah
Kadang, biaya umroh ternyata naik akibat faktor nilai tukar ataupun biaya avtur yang tinggi.Jika tabungan yang telah Anda kumpulkan dalam sekian waktu tertentu, ternyata belum mencukupi, tidak ada salahnya Anda melirik pinjaman syariah tanpa agunan dari bank syariah.
Pinjaman ini mirip dengan produk KTA dari bank umum. yang tak membutuhkan agunan. Jika Anda memiliki penghasilan tetap, bank syariah akan dengan senang hati memberikan pinjaman KTA syariah.
Begitulah cara Anda bisa berangkat umroh dengan cara menabung. Semakin cepat Anda memulai menabung, semakin cepat Anda akan berangkat umrah.