Liputan6.com, Surabaya - Perusahaan garam yang menjadi korban pemberitaan bohong, garam campur kaca, di media sosial melaporkan penyebarnya ke polisi.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Sabtu (19/8/2017), inilah salah satu video yang beredar di media sosial dimana seorang ibu menjelaskan garam cap dua anak yang bercampur kaca. Ada pula video lain yang menjelaskan garam bermerk karapan sapi setelah disaring ditemukan kandungan kaca.
Advertisement
Terkait video tersebut, tim kuasa hukum PT Sumatera Co Langgeng Makmur, Surabaya yang memproduksi garam karapan sapi dan sarcil akhirnya melaporkan lima pemilik akun. Salah satunya atas nama Farhan Samlan yang berdomisili di Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Mapolda Jawa Timur.
Sebelumnya BPOM Surabaya menyatakan telah melakukan uji laboratorium terkait adanya merek beberapa garam kemasan yang disebutkan di media sosial mengandung pecahan kaca. Hasilnya, tidak ada garam yang mengandung kaca.
Sementara itu, polisi mengimbau agar masyarakat tidak resah dengan adanya isu garam bercampur kaca, dan meminta masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial dengan tidak ikut menyebarkan berita hoax.