Awas, Kecanduan Nonton TV Bikin Tubuh Mudah Lelah

Menonton televisi hingga larut malam membuat kualitas tidur buruk, mudah lelah serta meningkatkan potensi terkena insomnia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Agu 2017, 13:00 WIB
Menonton televisi

Liputan6.com, Jakarta Kecanduan menonton TV atau tayangan video lain berjam-jam memengaruhi pola tidur. Studi terbaru di Journal of Clinical Sleep Medicine menungkapkan, orang yang gemar menonton TV atau tayangan video lain terkait dengan kualitas tidur buruk, mudah lelah serta meningkatkan potensi terkena insomnia.

Menurut peneliti, serial drama atau tayangan televisi bukan hanya membuat ingin menonton lagi dan lagi, tapi juga membuat penonton mengikuti alur emosional di dalamnya. Misalnya membuat marah, kesal, bahagia. Hal tersebut bisa meningkatkan kewasapadaan kognitif, alhasil tak kunjung muncul rasa mengantuk.

Sekitar 80 persen dari 423 partisipan usia 18-25 teridentifikasi sebagai pecandu tayanganan televisi. Setengah di antaranya menonton tiga-empat episode atau sekitar tiga jam setiap kali menonton televisi.

Setelah dianalisis, mereka yang kecandunan menonton televisi atau tayangan melaporkan lelah dan gejala-gejala insmonia. Pecandu tayangan televisi atau serial cenderung 98 persen memiliki risiko miliki kualitas tidur yang buruk dibandingkan yang bukan.

"Penelitian ini memang tidak membuktikan kecanduan menonton televisi berdampak langsung pada kualitas tidur. Namun, hal itu sangat terkait," kata salah satu peneliti dari Universiy of Michigan, Jan Van den Bulck mengutip Time, Minggu (20/8/2017).

Menurut Bulck, saat menonton layar, cahaya biru yang dipancarkan membuat seseorang jadi lebih terjaga. Jika ingin kualitas tidur lebih baik, evaluasi kebiasaan menonton TV. Batasi kapan dan berapa lama menonton lalu coba relaksasi terlebih dahulu sebelum tidur.

Saksikan juga video menarik berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya