Liputan6.com, Victoria - Robot penjinak bom menggegerkan warga di Moonee Ponds, Melbourne, Victoria, Australia. Unit itu berkeliaran di wilayah tersebut untuk menyisir keberadaan bahan peledak. Namun, tak dijelaskan apakah ada ancaman bom di sana.
Seperti dikutip dari News.com.au, Senin (21/8/2017), polisi kemudian melakukan pemeriksaan keamanan di Kellaway Ave dan Mt Alexander Road setelah pihak keamanan menutup area tersebut pada pagi hari waktu setempat.
Advertisement
Juru bicara Kepolisian Victoria Anthoula Moutis mengatakan, "Daerah itu telah diamankan."
"Ada pengalihan lalu lintas," imbuh Sersan Moutis.
Jalan ditutup di kedua arah antara Taylor Street dan Homer Street, dan VicRoads. Para pengendara diminta untuk menghindari area tersebut.
Untuk sementara waktu, lokasi yang tak jauh dari kawasan perbelanjaan utama di kota itu tertutup untuk umum. Akibat penutupan Mount Alexander Road di kedua arah, lalu lintas dilaporkan padat.
Kantor Polisi Moonee Ponds dan kantor Dewan Moonee Valley hanya berjarak beberapa meter dari kawasan yang diperiksa. Ini juga tak jauh dari Queens Park yang populer.
"Kantor dewan di Kellaway Avenue ditutup, namun staf belum dievakuasi," kata seorang juru bicara yang dikutip dari ABC News.
Rekaman video di media sosial dari Seven News menunjukkan sebuah robot unit penjinak bom tengah memeriksa sebuah bus yang diparkir di sepanjang Kellaway Avenue.
Selain unit penjinak bom, brigade Pemadam Kebakaran Metropolitan juga di bersiaga di lokasi penyisiran tersebut.
Sebelumnya, sebuah sekolah dasar di Gold Coast disterilisasi akibat ancaman yang tertulis di jendela kelas.
Seorang juru bicara Departemen Pendidikan setempat mengatakan bahwa kegiatan di sekolah dilanjutkan sekitar pukul 11.00, setelah polisi Queensland memberi penjelasan.
Dalam sebuah email kepada orangtua pada Senin, Ashmore State School mengatakan bahwa ancaman tersebut berupa tulisan terkait pengeboman di sekolah tersebut dan mengancam untuk "menyandera satu anak setiap hari..."
Sementara penanggung jawab sekolah mengunggah status di akun Facebook, berisi pilihan terhadap orangtua untuk menjemput anak-anak mereka atau melanjutkan kegiatan sekolah dalam kondisi aman bersama para guru dan staf.
Salah satu orangtua, Bec Guy, mengatakan ia langsung menjemput ketiga anaknya setelah mendapat informasi melalui email dari pihak sekolah. Dia memuji para guru karena membuat siswa tetap tenang.
"(Saya) bersyukur para guru membuat anak-anak tetap tenang dan santai," jelasnya.
Polisi Queensland mengatakan, sejauh ini tidak ada orang atau paket yang mencurigakan. Ancaman tersebut juga masih dalam penyelidikan.
Saksikan juga video berikut: