Jalur Bogor-Sukabumi Macet Parah Akibat Proyek Jembatan Cisadane

Sepanjang jalan dipadati kendaraan bermotor, baik roda dua, empat maupun truk, sejak Senin pagi hingga siang ini.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 21 Agu 2017, 14:03 WIB
Kemacetan di jalur Bogor-Sukabumi akibat pembangunan jembatan Cisadane, Senin (21/8/2017). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Ruas jalan dari Bogor menuju Sukabumi macet total akibat pembangunan Jembatan Cisadane di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Kemacetan mulai terjadi dari Ciawi hingga kawasan Pasar Caringin. Sepanjang jalan dipadati kendaraan bermotor, baik roda dua, empat maupun truk, sejak Senin pagi hingga siang ini.

Kemacetan panjang juga terjadi dari arah sebaliknya. Kendaraan dari Sukabumi menuju Bogor dan Jakarta itu terhalang alat berat yang digunakan untuk perbaikan jembatan tersebut. Polisi pun nampak kewalahan mengatur lalu-lalang mengingat volume kendaraan terus meningkat.

Chepy Supriadi warga sekitar jembatan mengatakan, kemacetan terjadi karena alat berat yang tiba Minggu malam kemarin dibiarkan parkir di pinggir jalan.

"Arus lalu lintas jadi tersendat, karena harus gantian melintas," ujar Chepy, Senin (21/8/2017) siang.

Proyek pengerjaan Jembatan Cisadane memang sudah diprediksi akan mengganggu aktivitas warga dan pengiriman barang. Sebab, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) bersama kepolisian menyepakati diberlakukannya buka tutup jalur di lokasi proyek.

"Ini baru terhalang alat berat, apalagi nanti kalau buka tutup," kata Franky, Ketua Himpunan Pengusaha Kecamatan Caringin (HPKC).

Dia menilai Kemen PUPR terlalu terburu-buru memperbaiki jembatan tersebut dan tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan proyek tersebut.

"Sistem buka tutup jalur akan sangat mengganggu distribusi barang dan orang," kata Franky.

Menurut dia, sebelum proyek dimulai seharusnya dilakukan pembebasan tanah terlebih dahulu. Baru kemudian lahan tersebut dibangun jembatan sementara.


Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya