Liputan6.com, Doha - Qatar akan membangun sebuah stadion sepak bola yang berbentuk seperti kopiah Arab untuk perhelatan World Cup atau Piala Dunia 2022. Demikian disampaikan panitia penyelenggara pada Minggu 20 Agustus 2017 waktu setempat.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (21/8/2017), persiapan untuk World Cup 2022 tersebut dilakukan Negara Teluk di tengah pertikaian diplomatik dengan negara-negara tetangganya.
Advertisement
Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab memberlakukan sanksi kepada Qatar pada Juni lalu dan memutus semua jalur transportasi dengan negara tersebut. Ketiga negara tersebut menuduh Qatar mendukung kegiatan terorisme.
Sejauh ini tuduhan tersebut dibantah oleh Qatar.
Guna mengatasi pemboikotan tersebut, Qatar mengimpor makanan dari Turki dan Iran serta menyewa kapal-kapal melalui Oman untuk membawa bahan-bahan konstruksi yang diperlukan dalam proyek-proyek Piala Dunia 2022.
Turnamen tersebut digadang-gadang menjadi strategi utama untuk mendorong Qatar ke panggung global melalui olahraga.
"Stadion Al Thumama rancangan arsitek Qatar yang membentuk kopiah rajutan tradisional Arab atau gahfiya mampu menampung 40.000 penonton, di pertandingan perempat final Piala Dunia 2022," jelas panitia dalam pernyataannya.
"Desain simbolis ini melambangkan segala yang mempersatukan kami sebagai bangsa Arab dan Muslim, serta penghormatan yang sesuai untuk Piala Dunia FIFA pertama yang diselenggarakan di Timur Tengah," tutur ketua panitia Qatar 2022, Hassan al-Thawadi.
Lokasi ini menjadi satu dari setidaknya delapan stadion berpendingin yang dibangun Qatar, termasuk sebuah pelabuhan baru dan sistem transportasi metro. Proyek-proyek tersebut adalah bagian dari perbaikan infrastruktur senilai 200 miliar dolar.
Sejauh ini Qatar juga membantah laporan bahwa sanksi-sanksi yang dikenakan oleh negara-negara Arab merugikan sektor pariwisata, termasuk menurunkan tingkat hunian hotel.
Saksikan juga video berikut ini: