Inspiratif, Persahabatan Anak Down Syndrome dengan Pelatih Gym

Persaudaran yang terjalin antara anak down syndrome, Parker Seward (13) dengan pelatihnya, Sammy Callari (27) di Naples, Florida.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 25 Agu 2017, 19:00 WIB
Persahabatan antara anak down syndrome, Parker Seward (13) dengan pelatihnya, Sammy Callari (27) di Naples (InsideEdition)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja down syndrome, Parker Seward (13), membentuk ikatan persaudaraan dengan personal trainer-nya, Sammy Callari. Sammy (27) mengatakan bahwa Parker lebih dari sekadar klien, dia adalah keluarga. Mereka bertemu setahun yang lalu, dengan latihan dua kali seminggu. Namun, hubungan mereka lebih dari sekadar olahraga di gym.

“Parker adalah sebuah berkah. Kamu akan berpikir dia menderita down syndrome dan memiliki keterbatasan. Dia mungkin terlihat seperti kesulitan tapi aku menampik semua kata-kata itu dan mengatakan ada peluang,” ujar Callari kepada InsideEdition.com

“Mereka bertanya kepadaku, ‘apakah saya bersedia bekerja sama dengannya?’ dan saya mengatakan ‘tentu saja’. Parker adalah klien pertama saya menderita kekurangan dan sebelum sesi pertama, saya sangat gugup, tapi saya bersemangat,” kata pria yang mulai melatih Parker setelah salah satu pelatih sebelumnya mengambil cuti.

“Aku tidak akan pernah lupa dengan sesi pertama. Itu adalah pengalaman yang sangat luar biasa dan membuatku terinspirasi. Kami tidak melakukan sesuatu yang luar biasa, tapi sesuatu dari dirinya membuatku merasa penuh,” imbuh Callari.

 

Ibu Parker, Annamaria Seward, mengatakan bahwa dia ingin mengajak Parker ke gym karena dia sudah menua. Dia merasa butuh sesuatu untuk menolong anaknya dan membantu melepaskan sifat agresif anaknya.

“Saya pikir akan lebih baik jika dia memiliki pelatih sehingga dia mempunyai formula atau dasar agar tidak terluka. Saya tidak membayangkan jika mereka mempunyai ikatan seperti ini. Itu adalah sesuatu yang spesial yang Tuhan berikan,” ucap Annamaria.


Callari kembali melatih Parker setelah dari Ohio

Callari melatih Parker selama beberapa bulan sebelum kembali ke kampung halamannya di Ohio, tapi ketika dia pergi, dia dan Parker tetap berhubungan lewat Facetime dan surat.

“Dampak dia terhadap Parker sangat besar. Sejak hari pertama, mereka menjadi saudara,” ujar Annamaria.

Pada Desember 2016, setelah tiga bulan di Ohio, Callari memutuskan untuk kembali ke Florida. Dia dan Parker kemudian kembali bersama di gym.

"Ketika saya tahu saya akan kembali ke Florida, aku menghubungi Parker lewat facetime dan wajahnya sangat gembira. Dia telah mengajari saya menjadi seseorang yang lebih dari seorang pelatih. Dia bisa melakukan apa pun yang telah dipikirkannya karena sikapnya. Dia selalu memiliki senyuman di wajahnya dan itu menular ke kehidupanku dan hidupku adalah sebuah anugerah,” kata Callari.

Bagi Parker, sesi olahraga ini hanyalah kesempatannya untuk bergaul dengan “saudaranya”. Sebelumnya, mereka hanya saling bertukar lelucon dan tos setelah selesai berolahraga di gym. Kini, mereka saling memanggil “meatball” dan “pork chop”. Mereka bermain bersama dan mendengarkan lagu ketika pejalanan dari rumah Parker ke gym.

“Meskipun sepertinya dia memiliki banyak kemunduran dan sulit menjalani hidup, saya melihat Parker seperti anak kecil. Dia memiliki tujuan, dia memiliki aspirasi dan memiliki ambisi seperti orang lain,” ujar Callari, dikutip dari NapleNews.

“Tujuan saya adalah untuk mewujudkannya, atau menunjukkan bahwa tidak peduli apa pun yang menghambatnya, dia mampu mengatasinya dengan sedikit kerja keras, sedikit kesabaran dan ketekunan.”

Penulis:

Meidiana Triani

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya