Dengan Semangat Perangi Hoax, AMSI Gelar Kongres Pertama

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar kongres pertama di Hotel Akmani, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat.

oleh Ika Defianti diperbarui 22 Agu 2017, 11:28 WIB
Pembukaan Kongres I Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar kongres pertama di Hotel Akmani, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Acara tersebut juga dihadiri oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla atau JK.

Saat memberikan sambutan Ketua Panitia Acara, Adi Prasetya, mengatakan asosiasi yang diprakarsai oleh beberapa pemimpin redaksi media digital ini dideklarasikan pada 18 April 2017. Hal itu didasari keprihatinan akan maraknya berita hoax yang diimplementasikan melalui media online.

"AMSI ini lahir didahului banyaknya berita bohong yang disebarkan melalui media yang seolah-olah resmi dan fitnah yang tidak dapat dibendung," ucap Adi di Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Menurut dia, meskipun sudah 20 tahun media siber tumbuh di Indonesia, belum ada elemen panduan agar masyarakat pintar memilih konten berita yang baik ataupun buruk. Asosiasi inilah, lanjut dia, yang akan menjadi salah satu elemen untuk memerangi hoax.

Tak hanya itu, AMSI pun akan saling membantu untuk maju bersama.

"Jadi untuk mengajak masyarakat untuk pintar memilih mana berita buruk, baik ataupun bohong. Kita ingin merapatkan barisan untuk saling asah, asih, dan asuh," ujar Adi.

Ketua Umum Presidium AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, dalam pemberantasan berita hoax, media siber harus bekerja sama dengan lembaga lain seperti Dewan Pers, Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga media lainnya sebagai sumber produksi konten berita.

"Seperti juga teman-teman mikro blog, Facebook, Twitter ada muara konten-konten itu sebelum ke publik. Di situlah perlunya regulasi," kata Wenseslaus.

Dia menjelaskan, dari 300 peserta AMSI, 130 peserta hadir dalam kongres ini. "Masing-masing daerah tinggal vote lewat aplikasi satu media dan satu suara. Kira-kira itu inti kongres kami," jelas Wenseslaus.

Saksikan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya