Protes Korupsi, Pelajar Timor Leste Bentrok dengan Polisi

Para pelajar memprotes rencana pemerintah dan parlemen melakukan lelang mobil negara.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 22 Agu 2017, 17:12 WIB
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Dili - Kepolisian Timor Leste terlibat bentrok dengan pengunjuk rasa. Para demonstran yang mayoritas pelajar, menuding pejabat pemerintah dan anggota parlemen terlibat kasus korupsi lelang mobil negara.

Untuk membubarkan para demonstran, kepolisian sampai menembakkan gas air mata. Sementara, pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah aparat keamanan dan angkutan umum.

Beberapa polisi menjadi korban. Sejumlah pengunjuk rasa yang diduga sebagai provokator aksi diciduk kepolisian

Menurut beberapa demonstran, mobil pemerintah akan dilelang dengan harga sangat murah. Akibatnya, tindakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara.

"Kami melakukan ini karena kami tidak puas dengan anggota parlemen, yang mengambil keputusan untuk keuntungan mereka pribadi," ucap pendemo dari Organisasi Pelajar Timor Leste, Duarte Antonio Nunes, seperti dikutip dari Asia Correspondent Senin (22/8/2017).

Nunes mengancam, pemerintah harus menghentikan rencana lelang. Jika tidak, maka unjuk rasa lebih besar siap digelar.

Setelah protes yang berujung kerusuhan terjadi, Presiden Parlemen Nasional Timor Leste, Aderito Hugo menyampaikan mereka menangguhkan sementara proses lelang.

Dia meminta publik untuk bersabar. Pemerintah dan parlemen akan mengkaji ulang kebijakan tersebut.

Bukan pertama kali pelajar Timor Leste turun ke jalan untuk berdemo. Kejadian serupa pernah digelar pada Maret lalu.

Ratusan orang tersebut bersama warga Timor Leste yang berada di Canberra meminta pemerintahnya dan Australia kembali bernegosiasi untuk membicarakan perbatasan maritim di Laut Timor.

Dari artikel ABC, Australia dituduh telah menduduki Laut Timor secara ilegal dan mengambil sumber daya yang ada.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya