Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah dibekali dengan perlindungan Gorilla Glass, layar smartphone yang terbuat dari material kaca bisa saja pecah.
Jika layar smartphone pecah, pengguna memiliki dua opsi, yakni ganti dengan smartphone model baru atau mengganti layar yang pecah entah di pusat servis resmi atau pihak ketika.
Dibandingkan dengan opsi pertama, opsi mengganti layar pecah di pihak ketiga bisa dibilang lebih terjangkau dan opsi inilah yang sering dipilih oleh pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, menurut laporan yang Tekno Liputan6.com kutip dari Phone Arena, Rabu (23/8/2017), penggantian layar smartphone bisa membahayakan keamanan pengguna.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini, peneliti Israel dari Ben-Gurion University di Negev, Israel, menyoroti ancaman berbahaya di dalam barang-barang elektronik. Dalam percobaan yang dilakukan, tim peneliti mampu menjebol keamanan layar besutan pihak ketiga yang telah menggantikan layar asli smartphone tersebut.
Upaya menjebol layar smartphone ini dilakukan dengan bantuan sebuah chip yang bisa memanipulasi transfer data dari hardware ke driver software yang ada pada OS (sistem operasi).
Kode yang ditemukan pada chip bisa digunakan untuk menginstal aplikasi jahat, mengganti URL resmi dengan URL yang bersifat phishing, membuka pola kunci dan input keyboard, serta memotret pengguna dan mengirimkan hasil foto melalui email ke si peretas.
Bahkan, perangkat jahat itu bisa mengerjakan perintah-perintah jahat di atas sembari mematikan daya layar. Sehingga, seolah-seolah smartphone sedang nonaktif padahal diam-diam sedang bekerja.
Sulit Terdeteksi
Peneliti juga mengklaim, serangan ini dilakukan dengan suku cadang yang harganya kurang dari US$ 10 dan bisa didapatkan dengan mudah. Parahnya, jebakan layar pihak ketiga ini sangat sulit dideteksi karena prosesnya benar-benar rahasia dan tak meninggalkan jejak.
Para peneliti melakukan percobaan di perangkat Huawei Nexus 6P. Namun, peneliti memperingatkan perangkat iOS juga bisa diretas dengan mudah lewat cara yang sama.
Untuk itu, sejauh ini para peneliti memberi saran agar proses penggantian layar smartphone sebaiknya hanya dilakukan di pusat servis resmi yang disarankan oleh vendor smartphone.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: