IPO GMF Aero Asia Berpeluang Terbesar pada 2017

PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia akan melepas saham ke publik sekitar 20-30 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Agu 2017, 08:15 WIB
Garuda Maintenance Facility. (Foto: GMF)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2017. Jumlah saham yang akan dilepas ke publik di kisaran 20-30 persen.

Presiden &CEO GM AeroAsia Iwan Joeniarto menuturkan, perseroan akan menggelar penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) untuk mendukung visi menjadi top 10 maintenance, repair, and overhaul (MRO) di dunia. Perseroan akan melepas sebesar 20-30 persen dari ekuitas dalam rangka IPO tersebut.

"Target GMF akan listing di IDX pada Oktober 2017, dan mempunyai peluang IPO terbesar di Indonesia pada 2017," ujar Iwan lewat pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (23/8/2017).

Perseroan telah menunjuk empat penjamin emisi efek atau joint lead underwriters yang dipimpin PT Mandiri Sekuritas. Penjamin emisi lainnya yaitu PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.

Iwan menambahkan, pihaknya akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi bisnis ke depan. Apalagi perseroan menargetkan pendapatan hampir US$ 1 miliar untuk lima tahun ke depan.

"Kami memiliki rencana jangka panjang di lima tahun ke depan dalam rangka meraih visi di tahun 2021 menjadi 'top 10 MRO in the world' dengan target pendapatan hampir US$ 1 miliar. Salah satu strateginya mencapai hampir US$ 1 miliar," jelas dia.

Dia mengatakan, pihaknya juga fokus menjadi total solutions provider untuk pelanggan perseroan. "Kami akan memenuhi segala kebutuhan MRO global melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas baik dari fasilitas, teknologi dan SDM kami, serta menambah global footprint di beberapa lokasi di dunia. Tentu saja kami melaksanakan strategi ini dengan bekerjasama dengan perusahaan kelas dunia lainnya," kata dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 


Selanjutnya

Sebelumnya, sejumlah anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rencananya akan melantai di bursa efek pada tahun ini. Setidaknya, akan ada tiga anak usaha BUMN yang mencatatkan diri sebagai emiten di dalam negeri.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, yang paling serius untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini, yaitu PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, yang merupakan anak usaha dari PT Garuda Indonesia.

"Masih proses, tahun ini yang pasti GMF akan IPO. Kalau tidak September, Oktober," ujar dia di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Kamis 20 Juli 2017.

Menurut Rini, GMF menjadi anak usaha BUMN yang paling banyak diminati oleh investor, bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga asing. Namun, dia belum bisa memastikan nilai IPO yang diincar oleh perusahaan tersebut.

"Terutama GMF banyak yang berminat dari luar karena mereka berharap yang dari luar juga memberikan bisnis, jadi seperti maintenance pesawatnya, mereka ke kita. Jadi, kita ada pembicaraan dengan beberapa airlines juga.‎ Mereka masih negosiasi dengan investment bank. Tapi kalau enggak salah Rp 1 triliun," jelas Rini.

Selain GMF, lanjut dia, anak perusahaan BUMN yang juga akan IPO, yaitu PT Wijaya Karya (Wika) Realty. Namun, hal tersebut masih dibicarakan lebih lanjut di internal BUMN

"‎Waktu itu masih pembicaraan, kalau enggak salah Wika Realty. ‎Tahun ini mungkin maksimum tiga anak perusahaan. Cuma saya masih ricek, masih bicara lagi, karena investor bukan hanya ingin lokal saja, tapi juga internasional," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya