IHSG Berpeluang Parkir di Zona Hijau

IHSG diperkirakan akan berada di support 5.870 sedangkan resistance 5.912.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Agu 2017, 06:30 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan menguat. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengtakan, IHSG akan berada di support 5.870 sedangkan resistance 5.912.

Lanjar menerangkan, pada perdagangan saham kemarin IHSG ditutup menguat sebanyak 19,29 poin atau 0,33 persen ke level 5.880,29. Beberapa sektor yang menopang penguatan IHSG antara lain sektor tambang, pertanian, dan industri dasar.

Penguatan IHSG ditopang oleh aksi beli investor asing. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 337,2 miliar. "Investor asing pun tercatat net buy Rp 337,2 miliar," ujar dia, di Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Penguatan IHSG sejalan dengan mayoritas Bursa Asia yang cenderung menguat. "Mayoritas indeks saham di Asia rebound di mana Hangseng, CSI300, dan Kospi memimpin penguatan setelah selama 3 hari tertekan aksi jual," jelas dia.

Dia merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Selasa 22 Agustus, IHSG naik 19,29 poin atau 0,33 persen ke level 5.880,29. Indeks saham LQ45 naik 0,49 persen ke level 980,63. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.885,59 dan terendah 5.862,47. Sebanyak 161 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 172 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 122 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 306.146 kali dengan volume perdagangan 9,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,8 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 337,88 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.341.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi turun 0,19 persen. Sektor saham tambang naik 0,83 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 0,82 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,78 persen.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya