Liputan6.com, Jakarta Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Azis menghabiskan waktunya di akhir Juli lalu untuk berlibur ke Maroko. Sebanyak seribu orang dibawanya dalam liburan tersebut, termasuk para menteri, penasehat, orang-orang terdekat hingga pihak keamanan.
Tak ayal, liburannya kali ini pun menghabiskan dana yang fantastis. Dilaporkan haaretz.com, Rabu (23/8/2017), Raja Salman dan rombongannya menghabiskan dana sebanyak US$ 100 juta atau setara Rp 1,3 triliun (kurs: Rp 13.300 per dolar).
Advertisement
Setelah pesawatnya mendarat di bandara setempat, Raja Salman langsung bertolak ke penginapan pribadi seluas 29,9 hektar. Hotel paling mahal di Maroko pun disewa sebagai tempat tinggal para staf dan rombongannya.
Sebanyak 800 kamar hotel telah dipesan. Agar keperluan bepergian bisa dijalankan dengan mudah, 200 unit mobil juga disiapkan untuk Raja Salman dan rombongan. Untuk urusan makanan, pemimpin Arab Saudi ini memboyong staf dan katering pribadi kenegaraan dalam perjalanannya.
Mendadak sontak, liburan mewah ini menambah pundi-pundi pendapatan dari sektor pariwisata Maroko, termasuk industri lokal dan sektor perhotelan. Diperkirakan, liburan sang Raja Arab bisa menghasilkan 1,5 persen dari pendapatan negara Maroko dari sektor wisata asing pada tahun ini.
Liburan mahal raja dari negara kaya minyak ini bukan hal baru. Tahun lalu, Raja Salman dan rombongannya juga menikmati liburan di kawasan pantai Atlantik.
Saat mengunjungi Indonesia, Raja Salman juga sempat menghabiskan waktunya di Pulau Dewata selama hampir sembilan hari. Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Bali Ketut Ardana mengatakan, uang yang dihabiskan oleh Raja Salman selama di Bali diprediksi mencapai Rp 200 miliar. Uang tersebut digunakan untuk sejumlah keperluan seperti hotel, transportasi, makan dan lain-lain.
Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi melalui seorang juru bicara kepada New York Times mengatakan, biaya liburan bukan dari dana pemerintah, tapi dari kekayaan Raja Salman.