Menteri Rini: Harga Semen Kini Rp 500 Ribu per Sak di Puncak Jaya

Menteri BUMN Rini Soemarno tengah mencanangkan program sinergi BUMN di Papua demi menurunkan harga semen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Agu 2017, 11:10 WIB
Dengan ada sinergi BUMN diharapkan dapat menekan harga semen di Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno tengah mencanangkan program sinergi BUMN di wilayah Papua demi bisa menurunkan harga semen. Dengan ada sinergi BUMN ini, Rini memastikan harga semen di beberapa wilayah Papua menurun drastis. Misalnya, di Puncak Jaya.

"Jadi di Puncak Jaya, kita tekan harga menjadi Rp 500 ribu per sak yang biasanya Rp 1 juta-2 juta per sak. Karena itu yang paling tinggi," kata Rini, Rabu (23/8/2017).

Rini menuturkan, beberapa BUMN yang bersinergi, di antaranya PT Semen Indoensia (Persero) Tbk, PT Pelni (Persero), PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).

Semua BUMN itu bersinergi dengan cara memperbaiki jalur dan mekanisme distribusi semen ke wilayah-wilayah Papua.

Tidak hanya di Puncak Jaya, penurunan harga semen juga terjadi di Jaya Wijaya. Saat ini harganya hanya Rp 370 ribu per sak dari sebelumnya mendekati Rp 1 juta.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 


Selanjutnya

Rini menambahkan, pola manajemen yang diterapkan dalam program ini hampir mirip dengan yang diterapkan saat program BBM satu harga.

"Jadi kita cross subsidy (subsidi silang) supaya seperti waktu BBM juga. Jadi bukan hanya penekanan harga, tapi juga cross subsidy. Kalau tidak begitu, tidak akan bisa. Kalau kita membebankan cost semua ya tidak bakal turun," ucap Rini.

Rini menambahkan, ke depan, BUMN bakal terus di dorong untuk menciptakan program-program seperti ini karena langsung meringankan beban masyarakat di daerah terpencil.

Sebelumnya, Bupati Puncak Jaya Henock Ibo mengungkapkan, mahalnya harga semen di Puncak Jaya yang mencapai Rp 2 juta per sak membuat pembangunan terhambat. Itu bisa dilihat bangunan-bangunan di Kota Mulia Puncak Jaya di mana tidak ada bangunan bertingkat seperti yang ada di daerah lain. Konstruksi bangunan adalah dari kayu, termasuk bangunan kantor pemerintah daerah.

Henock Ibo menambahkan, kebutuhan semen untuk Kabupaten Puncak Jaya tahun 2017 mencapai 2.000 ton per tahun. Lalu, proyeksi tahun 2018 mencapai 3.600 ton per tahun. Penyerapan tertinggi pada proyek-proyek pemerintah yang mencapai 3.000 ton, sedangkan 600 ton untuk konsumsi masyarakat.

Untuk sampai ke Kabupaten Puncak Jaya, semen dari pelabuhan Timika menuju Wamena diangkut dengan menggunakan pesawat kargo. Selanjutnya, semen didistribusikan ke Puncak Jaya menggunakan angkutan darat.

Seperti diketahui, pemerintah juga mendorong penerapan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga di Papua. Ini mengingat harga BBM di Papua dapat tembus Rp 100 ribu per liter. Kini program BBM satu harga tersebut sudah dilaksanakan.

Namun, yang kini jadi perhatian pemerintah adalah harga semen. Harga semen di Papua mencapai Rp 1 juta-2 juta per sak. Sementara di Jawa hanya Rp 70 ribu per sak. Presiden Joko Widodo ingin menyeragamkan harga semen di seluruh Indonesia, termausk di Papua. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya