Liputan6.com, Jakarta Karnaval Kemerdekaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia (RI) akan dilaksanakan di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2017). Acara pesta rakyat bertajuk "Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017" ini mengangkat tema "Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama".
"Saya enggak bisa membayangkan tiga orang hebat bertemu (untuk) membuat karnaval yang dihadiri oleh endorser terhebat di Indonesia, yaitu Jokowi," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam acara jumpa pers Karnaval Kemerdekaan HUT ke-72 Republik Indonesia di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Advertisement
Adapun kurator-kurator yang berpartisipasi dalam Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 adalah Aat Suratin, Dynan Fariz, dan Heru Mataya. Mereka berkolaborasi menampilkan beragam ekspresi budaya dari seluruh Nusantara.
Ketua Tim Kurator Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017, Aat Suratin, mengatakan bahwa karnaval tersebut menunjukkan aspek gotong royong. Penyelenggara juga melibatkan karnaval-karnaval terkenal lainnya di Indonesia, seperti Jember Fashion Carnaval, Solo Batik Carnival, dan Tomohon International Flower Festival.
"Kami juga akan menampilkan beberapa komunitas adat yang ada di Jawa Barat. Yang kita data itu ada 20 adat. Nanti ketua adat akan rembukan tampilkan satu penampilan," ucap Aat.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa karnaval tersebut membawa pesan kebhinnekaan. Menurutnya, pemerintah Kota Bandung akan mulai bersiap menyambut acara Karnaval Kemerdekaan.
"Saya meyakini hari Sabtu akan sangat viral dan heboh. Kami pemerintah kota mendukung. Kami akan bersolek mulai besok di rute yang terpilih. Nanti tidak hanya manusia yang arak-arakan, tapi hewan juga. Jangan heran nanti kalau ada rombongan bukan manusia lewat," kata Ridwan.
Adapun rangkaian kegiatan karnaval di Bandung akan dimulai pukul 08.00 WIB dengan panjang lintasan karnaval 2,2 km. Rute karnaval sendiri mengambil start di Simpang Lima menuju Hotel Savoy Homann, Gedung Merdeka, dan finish di Alun-Alun Kota Bandung.
Karnaval kemerdekaan kali ini juga akan diramaikan Rombongan Rebana dari Pondok Pesantren Nurul Iman, Karaton Kapangeranan Gebang Kinatar Cigugur Kuningan, Kuda Renggong Sumedang, Kesenian Gotong Garuda, Reog Ponorogo, kesenian Sisingaan asal Subang, serta perwakilan budaya dari 12 provinsi di Indonesia.
Karnaval tersebut juga akan melibatkan berbagai komunitas anak muda dan komunitas budaya di Bandung, seperti Paguyuban Sepeda Baheula Bandung, Komunitas Historia Van Bandung, Pemain Engrang Jack Obin, Mojang Lenjang dan Jajaka Gandang Parahyangan, Atlet Sepatu Roda KONI Bandung, serta Komunitas Cosplay Bandung.
Karnaval tersebut melanjutkan tradisi penutup puncak perayaan bulan kemerdekaan dengan dengan karnaval rakyat yang rutin diadakan sejak 2015. Pada 2015, perayaan kemerdekaan bertajuk "Karnaval Khatulistiwa" diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat. Sementara itu, pada 2016 dilanjutkan dengan "Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba" di Parapat dan Balige, Sumatera Utara.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Teten Masduki, sudah mengonfirmasi bahwa Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam karnaval tersebut. Dalam acara bertemakan "Pesona Parahyangan" ini, Jokowi akan tampil dengan pakaian adat Sunda.
"Pak Presiden akan hadir dan beliau akan menggunakan pakaian Sunda atau Jawa Barat. Pakaiannya sedang dirancang oleh para ahli di Jawa Barat," ujar Teten.
Karnaval tersebut akan diramaikan berbagai elemen masyarakat dan komunitas kreatif. Pelajar dan mahasiswa juga akan diikutsertakan menyambut kedatangan Presiden.
Jokowi juga direncanakan ikut karnaval dengan menggunakan kendaraan khusus yang didesain meriah, kreatif, dan menunjukkan kekhasan Indonesia. Menurut Tetetn, Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan karena memiliki banyak seni dan komunitas kreatif. Sesuai dengan perayaan karnaval kemerdekaan setiap tahunnya yang ingin mengedepankan keunggulan suatu daerah.
Tahun ini pemerintah ingin menonjolkan kekayaan kreativitas yang dimiliki Kota Bandung. Kreativitas ini diharapkan dapat menggelorakan semangat keberagamaan dan kerja bersama yang ingin disampaikan lewat perayaan ini.
"Festival kemerdekaan kita lihat keunggulan di masing-masing daerah. Waktu di Pontianak itu budaya air. Daerah yang memiliki budaya air mengirimkan peserta ke Pontianak. Di Danau Toba Festival danau. Sekarang kreativitas yang ingin ditampilkan," ucap Teten.
(*)