Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Masyarakat Kereta Api (Maska) hari ini menyelenggarakan dialog antara pengusaha asal Inggris dengan para pengembang proyek kereta api di Indonesia.
Acara ini difokuskan pembahasan mengenai pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di proyek kereta pai di Jabodetabek. Dua proyek yang menjadi daya tarik dan dibahas adalah TOD yang ada di jalur Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang menghadiri acara ini mengatakan, TOD ini dalam lima tahun ke depan akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di Jabodetabek. Maka dari itu, pengembangan ini harus dilakukan secara terencana dengan baik.
Baca Juga
Advertisement
"Ini harus ada percepatan yang dilakukan sehingga seperti Dukuh Atas, Fatmawati bisa difungsikan dengan cara yang baik. Inggris negara yang tau persisi penangan TOD ini di develop dengan bagus," kata Budi Karya di Hotel Grand Dhika, Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Dengan potensi yang cukup bagus ini, Budi Karya meminta kepada para kontraktor proyek MRT dan LRT untuk bisa melibatkan swasta dalam pengembangan TOD. Seperti di antaranya perusahaan-perusahaan dari Inggris.
Menurutnya, dengan adanya konsep TOD yang baik, maka mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Karena semua kegiatan, mulai dari tempat tinggal, pusat perbelanjaan, perkantoran hingga moda transportasi akan berada di satu tempat.
Sementara di kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mozzam Malik menambahkan dalam dialog tersebut setidaknya ada 12 perusahaan asal Inggris yang hadir dan siap untuk diajak kerja sama dalam pembangunan TOD di Poryek MRT da LRT. Semua perusahaan memiliki spesialis dalam pengembangan TOD.
Di Inggris, seperti misalnya di Birmingham Station sudah menjadi konsep ideal TOD yang patut untuk dicontoh. Di sana, TOD sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sekitar.
"Kami siap berbagai pengalaman kami dan banyak perusahaan Inggris yang siap untuk mendukung Menteri Perhubungan dan tokoh lain untuk memperluas transportasi umum di Indonesia. Karena ini keperluan besar untuk masyarakat Indonesia ke depannya," tutup dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Tanjung Barat
Sebelumnya, Perum Perumnas bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersinergi untuk membangun Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Tiga menteri yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono, Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peletakan batu pertama pembangunan TOD pertama di Indonesia ini.
Budi Karya menjelaskan, pembangunan TOD ini selain mewujudkan fasilitas publik berbasis transportasi yang terintegrasi, juga sebagai upaya dalam mengurangi angka backlog perumahan.
"Ini menjadi upaya mengurangi kepadatan jalanan di Jakarta, juga mendekatkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk tetap tinggal di pusat kota, akses mudah," kata Budi Karya dalam sambutannya, Selasa (15/8/2017).
TOD yang dibangun ini akan dikhususkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). TOD ini juga menjadi yang pertama di Indonesia. Selain hunian, kawasan ini juga akan dilengkapi fasilitas komersial.
Kompleks rumah susun yang terintegrasi stasiun ini akan dibangun sebanyak tiga menara (tower) dengan luas lahan 15.244 meter persegi. Adapun total kapasitas yang bisa dilahirkan di kompleks ini adalah 1.232 hunian. Tiga tower ini masing-masing memiliki 29 lantai dengan total investasi Rp 705 miliar.
Advertisement