Liputan6.com, Jakarta Pesatnya teknologi informasi sering kali membuat masyarakat mendapatkan informasi yang keliru. Salah satunya mengenai kanker.
Untuk itu, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerja sama dengan Mundhiparma berupaya memberikan informasi pada masyarakat mengenai kanker, termasuk mengenai mitos dan fakta kanker.
Advertisement
Dalam acara konferensi pers mengenai pencegahan kanker, Ketua YKI Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM menjelaskan lima mitos kanker berikut ini.
1. Superfood dapat mencegah kanker
Makanan super seperti buah beri, akar bit, brokoli, teh hijau dan superfood lainnya sering kali dipercaya dapat mencegah kanker. Namun, hal ini tidak sepernuhnya benar.
"Buah-buahan tersebut tidak mencegah kanker, namun memang kandungan antioksidan dalam buah tersebut bisa menangkal oksidan dalam makanan yang kita konsumsi," papar Dr. Aru, Rabu, (23/8/2017) di kawasan Jakarta Pusat.
Jangan sampai akibat adanya mitos tersebut, masyarakat hanya mengonsumsi superfood. Menurut Dr. Aru, yang terpenting adalah makan dengan gizi seimbang dan porsi yang tidak berlebihan, rutin olahraga dan menghindari rokok dan alkohol.
Saksikan video menarik berikut:
2. Biopsi membuat tumor menjadi ganas
Banyak orang yang menolak pemeriksaan biopsi terhadap tumor yang diidapnya karena dikhawatirkan benjolan akan menjadi kanker atau menjadi ganas. Hal ini merupakan mitos yang amat merugikan karena sering kali pengobatan menjadi terlambat.
Dr Aru menjelaskan, sebuah benjolan jinak tidak akan menjadi ganas karena biopsi. Selain itu, kanker tidak akan bisa diobati bila tidak diketahui jenisnya. Hal yang sama juga berlaku pada pembedahan.
Advertisement
3. Pengobatan kanker lebih merusak daripada menyembuhkan
Pengobatan kanker yang terdiri dari kemoterapi, radioterapi, atau bedah merupakan perawatan serius. Efek sampingnya sering kali terasa kuat karena pengobatan yang dilakukan untuk mematikan sel kanker juga dapat mengganggu fungsi beberapa sel sehat seperti sistem pembentukan darah.
Pada kanker stadium awal, kemoterapi dan radioterapi masih diharapkan dapat menyembuhkan. Adapun pada stadium lebih tinggi semisal stadium 3, hal tersebut masih bermanfaat untuk meringankan penderitaan dan mempertahankan kualitas hidup.
Pembedahan masih menjadi pengobatan efektif terhadap beberapa jenis kanker, terutama pada kanker stadium dini. Sementara itu, pada stadium lanjut, pengobatan tersebut tetap dilakukan bagi pasien kanker untuk memberikan keseimbangan kualitas hidup.
4. Kanker disebabkan oleh manusia dan merupakan penyakit modern
Kanker bukanlah sekadar penyakit modern yang disebabkan manusia, melainkan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Meski gaya hidup, diet dan polusi udara berdampak pada risiko kanker, tidak sepenuhnya kanker disebabkan oleh manusia. Banyak penyebab kanker datang dari alam melalui penyebaran virus dan bakteri.
5. Mengonsumsi makanan asam menyebabkan kanker
Makanan asam tidak menyebabkan kanker, sementara makanan dengan tingkat alkalin lebih tinggi sebaliknya.
Selain itu, lingkungan asam di sekitar sel kanker disebabkan cara tumor menciptakan energi dan menggunakan oksigen. Tidak ada bukti bahwa makanan dapat memanipulasi tingkat keasaman tubuh yang menyebabkan kanker.
Advertisement